Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jurus Cepat Taklukkan Covid-19, Pemerintah Wajib Eksekusi 3 Hal Penting

Jurus Cepat Taklukkan Covid-19, Pemerintah Wajib Eksekusi 3 Hal Penting Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk mempercepat menanggulangi pandemi virus Corona (Covid-19) di Indonesia, pemerintah perlu menyampaikan dengan jelas apa strategi yang diterapkan untuk menangani wabah sekaligus dampak krisis ekonomi dari Covid-19 ini.

Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, strategi tidak sama dengan langkah-langkah taktis. Misalnya strategi pemerintah adalah melindungi setiap rakyat agar tetap sehat, berdaya dan sejahtera dalam melawan wabah dan dampak Covid-19.

Hal tersebut penting supaya rakyat dan dunia usaha yang sebenarnya ingin berkontribusi tahu harus melakukan apa dengan kondisinya masing-masing.

Menurutnya, ada tiga hal yang paling penting untuk diperhatikan oleh pemerintah yang menjadi penilaian stakeholders, khususnya dunia internasional. Pertama, kemampuan pemerintah mengatasi penyebaran Covid-19 sampai berhenti dan cepatnya normalisasi kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Pemerintah Masih Ributkan Mudik dan Tak Mudik, Kadin Geram: Lamban Sekali!

Kedua, kesiapan pemerintah mengantisipasi dampak ekonomi dari penanganan penyebaran Covid-19, khususnya terhadap sektor riil. Ketiga, kemampuan pemerintah menjaga stabilitas di sektor keuangan dan perbankan sebagai akibat dari penanganan krisis yang diterapkan pemerintah.

"Ini menjadi penilaian karena risiko instabilitas di sektor keuangan di satu negara bisa merembet ke negara lainnya seperti krisis moneter Asia tahun 1998," ujar Cicip.

Saat ini total pemasukan sektor perbankan mencapai Rp250 triliun per bulan, yang terdiri dari Rp200 triliun merupakan pengembalian pokok dan Rp50 triliun adalah pembayaran bunga. Perbankan harus dilindungi jangan sampai jadi kambing hitam yang harus menanggung beban paling berat. Apalagi 65% dana investor di pasar modal Indonesia adalah dana asing, di mana saham sektor perbankan memiliki bobot di atas 45%.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: