Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham BCA Stagnan di Level Rp27.500 Per Saham

Saham BCA Stagnan di Level Rp27.500 Per Saham Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelaku pasar seakan tak pernah bosan menguras keuntungan investasi dari saham bank swasta terbesar di Indonesia, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Terlebih lagi, status saham BCA sebagai saham bluechip semakin menguatkan ambisi asing untuk mendulang cuan lagi dan lagi.

Dilansir dari RTI, hanya dalam waktu tiga bulan, BCA kehilangan modal asing dengan nilai hampir Rp4 triliun akibat profit taking atau lebih rincinya sebesar Rp3,93 triliun. Jika dilihat dalam jangka waktu yang lebih singkat, modal asing yang keluar dari saham BCA dalam satu pekan terakhir mencapai Rp129,60 miliar atau setara dengan Rp174,32 miliar dalam sebulan. 

Baca Juga: Parah Sih! Rezeki Belasan Triliun Rupiah di Depan Mata, Saham BCA Malah Kena...

Baca Juga: Bahtera Rupiah Karam, Porak-Poranda Bersama Dolar AS!

Hingga hari ini pun, pelaku pasar masih aktif mengobral saham BCA hingga kembali berada di posisi kedua teratas dengan net sell paling tinggi, yakni mencapai Rp33,14 miliar. Dengan derasnya modal yang keluar itu, saham BCA mengalami pergerakan yang terbatas dengan kecenderungan menguat pada jangkauan level dari Rp27.400 per saham hingga Rp27.950 per saham. 

Asal tahu saja, akibat tekanan jual yang tinggi, saham BCA tidak luput dari diskon besar-besaran, yakni mencapai -4,01% dalam sepekan atau setara dengan -18,22% dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Dan, hingga pukul 10.25 WIB siang ini, saham BCA bergerak stagnan pada level Rp27.500 per saham.

Baca Juga: BCA Setor Duit Triliunan ke Duo Hartono, Ini Namanya Sudah Kaya Makin Kaya

Kendati begitu, aktivitas perdagangan saham BCA terbilang ramai. Sejumlah 4,39 juta saham diperdagangkan sebanyak 4.389 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp121,56 miliar. Nilai kapitalisasi pasar BCA hingga saat ini bertengger di angka Rp678,01 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: