Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Google Gunakan Playstore untuk Sebar Pembaruan Sistem Android dengan Pelacak Corona

Oleh: ,

Google Gunakan Playstore untuk Sebar Pembaruan Sistem Android dengan Pelacak Corona Kredit Foto: Reuters/Stephen Lam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Google telah mengonfirmasi bahwa mereka akan menggunakan infrastruktur layanan Google Play untuk memperbarui ponsel Android dengan sistem pelacakan kontak Covid-19 mendatang yang sedang dibangunnya bekerja sama dengan Apple.

Menurut laporan TheVerge (14/4/2020), update dilakukan dengan memastikan bahwa ponsel yang ada menggunakan seri Android 6.0 Marshmallow atau lebih tinggi.

Baca Juga: Penjualan Global Masih Tersendat, Bos Huawei: Kami Mau 'Jual' Layanan Google di Toko Aplikasi

Penggunaan Google Play untuk mendistribusikan aplikasi pelacak Covid-19 ini dipertimbangkan karena Google Play adalah satu-satunya sistem yang dapat diandalkan untuk mendapatkan pembaruan perangkat lunak ponsel Android secara tepat waktu. Cara lain seperti pembaruan sistem operasi penuh sering penuh dengan penundaan dari operator dan produsen.

Google mengatakan bahwa sistem pembaruannya akan berjalan dalam dua fase. Pertama, kerangka pelacakan kontak Bluetooth yang akan jatuh tempo bulan depan. Tahap berikutnya akan melihat API terintegrasi ke dalam OS. Perusahaan hanya akan mengatakan bahwa tahap kedua akan tiba "dalam beberapa bulan mendatang."

Masalah besar yang menanti adalah banyak perangkat Android yang tidak mendapat manfaat dari layanan Google Play, yakni semua ponsel Android di China, serta ponsel Huawei yang dijual di seluruh dunia setelah diberlakukan pembatasan oleh AS.

Google tidak diperbolehkan mengekspor perangkat lunak ke Huawei, yang berarti ia tidak dapat menerapkan sistem ini ke ponselnya karena tidak dapat memasukkan Chrome atau Gmail.

Untuk ponsel-ponsel itu, Google bermaksud untuk menerbitkan kerangka kerja yang bisa digunakan perusahaan-perusahaan itu untuk mereplikasi sistem pelacakan anonim aman yang dikembangkan oleh Google dan Apple. Kemudian akan tergantung pada Huawei, Xiaomi, dan produsen China lainnya (atau pemerintah China) untuk memutuskan apakah akan menggunakan sistem ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: