Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raksasa Teknologi Ini Buka 75.000 Loker, Mau?

Raksasa Teknologi Ini Buka 75.000 Loker, Mau? Kredit Foto: Reuters/Mike Segar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi virus corona (Covid-19) telah mengancam sebagian besar kegiatan bisnis. Namun demikian, ada bisnis tertentu yang justru mendapatkan keuntungan dalam situasi seperti ini, salah satunya bisnis belanja online (e-commerce).

Raksasa e-commerce Amerika, Amazon mengaku akan mempekerjakan 75.000 lebih karyawan sebagai staf gudang hingga pengantar pengiriman. Aktivitas belanja di sejumlah toko online, termasuk Amazon, meningkat drastis selama kebijakan lockdown diberlakukan di negara tersebut. 

Dalam situasi tersebut, pelaku e-commerce mengaku menghadapi problematika, ketika ada anjuran untuk menutup layanan, sementara permintaan meningkat. Namun, perusahaan memastikan akan melakukan serangkaian prosedur ketat, seperti pemeriksaan suhu dan penggunaan masker pada seluruh staf yang bertugas di gudang di Amerika dan Eropa.

Baca Juga: Kementan Gandeng Blibli, Akses Bahan Pokok Makin Gampang

Saat ini Amerika sedang dalam tingkat pengangguran terbesar sepanjang sejarah. Namun, Amazon menjadi salah satu solusi untuk mengisi kesenjangan itu. Untuk menarik karyawan baru, perusahaan mengatakan akan menambah US$2 hingga US$15 minimum per jam untuk upah pekerja AS hingga April.

Amazon mengatakan pada Senin (13/4/2020), mereka telah mengisi semua 100.000 posisi yang diiklankan sebelumnya, dan pekerjaan baru di samping itu. Untuk itu, perusahaan memperkirakan akan menghabiskan lebih dari US$500 juta secara global untuk meningkatkan upah pekerja selama pandemi, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$350 juta.

"Kami tahu banyak orang terkena dampak ekonomi karena pekerjaan di bidang-bidang seperti hospitality, restoran, dan perjalanan hilang sebagai bagian dari krisis ini dan kami menyambut siapa pun yang tidak bekerja untuk bergabung dengan kami di Amazon sampai semuanya kembali normal dan majikan mereka yang dulu dapat membawa mereka kembali," kata perusahaan itu dalam posting-an blog.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: