Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasus Infeksi di Afrika Selatan Turun Tajam, Pakar Temukan Fakta Bahwa...

Kasus Infeksi di Afrika Selatan Turun Tajam, Pakar Temukan Fakta Bahwa... Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Johannesburg -

Dalam dua pekan terakhir, dokter-dokter dan para pejabat kesehatan di Afrika Selatan menghadapi situasi luar biasa dan sejauh ini belum diketahui jawabannya: penurunan tajam tingkat infeksi harian akibat virus corona.

Padahal semuanya sudah disiapkan: tempat tidur, bangsal khusus, peralatan medis dan ambulans. Semua operasi yang tidak mendesak juga sudah ditunda atau dijadwal ulang.

Baca Juga: Petugas Medis Afrika Selatan Rama-ramai Gugat Pemerintahnya Setelah...

Protokol kesehatan sudah disepakati dan selama beberapa pekan para pekerja kesehatan melakukan latihan menghadapi berbagai skenario wabah.

Namun, hingga hari Senin (13/4/2020), apa yang digambarkan sebagai "tsunami infeksi", seperti yang diperingatkan oleh sejumlah pakar, tidak menjadi kenyataan, atau lebih tepatnya belum menjadi kenyataan.

"Memang aneh sekali situasinya. Misterius. Kami tak tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar Dr Evan Shoul, pakar penyakit menular di Johannesburg.

Tom Boyles, dokter ahli penyakit menular di Rumah Sakit Helen Joseph, salah satu pusat kesehatan terbesar di Johannesburg, mengatakan ia dan dokter-dokter lain "masih bingung dengan angka penurunan infeksi virus corona".

"Kami sudah menyiapkan semuanya. Tapi yang kami khawatirkan tidak terjadi. Aneh sekali," kata Boyles.

Meski demikian, para pakar kesehatan memperingatkan terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa angka infeksi harian memang menurun.

Selain itu, para pakar juga mengatakan tren penurunan bisa mendorong para pekerja kesehatan menjadi "lebih santai", sikap yang harus dihindari.

Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan penurunan angka infeksi harian disebabkan oleh pembatasan sosial dan telah memutuskan untuk memperluas pembatasan tersebut.

Tadinya pembatasan tersebut akan berakhir pada pekan ini namun diperpanjang hingga akhir April.

Yang menjadi pertanyaan adalah, negara-negara lain juga menerapkan pembatasan, tapi mengapa hasilnya lain?

Mengapa di Afrika Selatan penurunan angka infeksi harian begitu tajam? Inilah yang masih menjadi misteri dan para dokter di Afrika Selatan belum menemukan jawaban.

Penelusuran kontak yang agresif?

Kasus pertama virus corona di Afrika Selatan dikonfirmasi sekitar lima pekan lalu dan sejak tanggal 28 kurva yang mencatat jumlah infeksi baru terus menanjak, tren yang juga terlihat di banyak negara lain.

Namun sejak Sabtu dua pekan lalu, tiba-tiba kurvanya turun tajam: dari 243 kasus baru menjadi hanya 17. Sejak itu, jumlah infeksi baru hanya berkisar 50 per hari.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: