Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk Bursa Saat Pandemi Corona, Saham Perusahaan Properti Ramai Diburu Investor

Masuk Bursa Saat Pandemi Corona, Saham Perusahaan Properti Ramai Diburu Investor Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk telah resmi mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode perdagangan saham BBSS. Pencatatan saham itu turut menjadikan BBSS sebagai perusahaan tercatat ke-25 di Bursa Efek Indonesia tahun ini, sekaligus menjadi perusahaan tercatat ke-690 di bursa sepanjang masa.

 

Sesaat perdana masuk ke Bursa, saham BBSS langsung melesat 35% atau 42 poin ke posisi Rp162 per saham. Alhasil, saham BBSS pun langsung terkena bata auto reject atas. Saham BBSS yang diperdagangkan ada sebanyak 169,237 saham senilai Rp2,67 miliar dengan transaksi 1,095 kali.

 

Pencatatan ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan Perseroan dalam melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sejumlah 1,3 miliar lembar saham baru atau setara dengan 27% dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah IPO.

 

Saham baru tersebut ditawarkan pada harga Rp120 per lembar saham sehingga keseluruhan dana IPO yang terkumpul adalah sebesar Rp156 miliar.

 

Baca Juga: Setelah Tahu Kapan Bakal Terima Angpau Tahunan, Saham BCA Diperebutkan Sampai Belasan Miliar Rupiah!

 

Saat ini kondisi pasar saham yang kurang kondusif tercermin dari turunnya harga saham dan berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun sebesar 26,2% hingga akhir pekan lalu, tanggal 09 April 2020.

 

Meskipun dalam keadaan kondisi pasar yang kurang kondusif, target dana peraihan BBSS di atas Rp150 miliar yang ditetapkan di awal periode IPO tetap dapat tercapai.

 

“Saya syukur sebesar-besarnya, bahwa terlepas dari kondisi global, regional maupun dalam negeri yang sedang dalam kondisi tidak kondusif akibat ancaman virus Corona (Covid-19), proses bookbuilding dan penawaran umum telah berjalan dengan lancar,” kata Direktur Utama Bumi Benowo, Felix Soesanto, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (15/4/2020). 

 

Selain itu, tingginya antusiasme masyarakat terhadap IPO Perseroan tersebut menunjukkan kepercayaan dan harapan masyarakat yang tinggi terhadap pasar modal pada umumnya dan secara khusus pada prospek usaha Perseroan.

 

“Dengan    hasil    pooling    dimana    terdapat   nilai oversubcribe  25,44 kali,  kami  meyakini  proses listing perusahaan akan berhasil”, ujar Felix.

 

Baca Juga: Melantai Perdana, Pasar Respons Positif Saham BBSS

 

Perseroan akan mengalokasikan 88% dari perolehan dana IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk membeli tanah seluas 58.719 m2 di Kebomas, Gresik, di Jawa Timur, yaitu senilai Rp130,61 miliar, dan sisa dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja pengembangan usaha.

 

Pembelian tanah yang akan dilakukan BBSS merupakan upaya menambah persediaan lahan (landbank) dan nantinya akan dibangun menjadi pengembangan area pergudangan.

 

Pada 2019, perseroan baru menambah landbank sebanyak 6.683 m2 dan 2.250 meter persegi sehingga setelah IPO, maka total Landbank milik Perseroan menjadi sekitar 10 hektar.

 

Selain menerbitkan saham, perseroan juga menerbitkan 650.000 waran sebagai pemanis (sweetener) bagi investor IPO perusahaan, dengan rasio 2:1 atau berarti setiap pembeli 2 lembar saham BBSS, investor akan mendapatkan 1 lembar waran. Waran tersebut akan diterbitkan dengan harga pelaksanaan Rp200 dan dapat dieksekusi/exercise oleh investor antara bulan Oktober 2020 sampai dengan April 2021.

 

Selanjutnya berdasarkan laporan keuangan BBSS periode akhir September 2019, Perseroan memiliki aset senilai Rp106,59 miliar yang terdiri dari aset lancar Rp83,55 miliar dan aset tidak lancar Rp23,04 miliar.

 

Laporan keuangan yang sama menunjukan ekuitas BBSS tercatat sebesar Rp102,1 miliar dan liabilitas Rp4,49 miliar, yang juga menunjukkan rasio hutang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) yang sangat rendah.

 

Pada periode yang sama, BBSS mencatatkan penjualan Rp20,36 miliar dan laba kotor sebesar Rp5,49 miliar, sedangkan laba bersihnya sebesar Rp3,94 miliar. Pendapatan tersebut naik 427,56% dari perolehan per akhir September 2018, dimana laba bersihnya naik 442,67%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: