Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaga! 500 Ribu Lebih Akun Zoom Dijual di Situs Gelap

Astaga! 500 Ribu Lebih Akun Zoom Dijual di Situs Gelap Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lebih dari 500.000 akun Zoom dijual di situs gelap dan forum peretas dengan masing-masing akun dijual seharga kurang dari satu sen dan dalam beberapa kasus diberikan secara gratis.

Dilansir dari BleepingComputer (16/4/2020), beberapa akun Zoom ini ditawarkan secara gratis di forum peretas sehingga peretas dapat menggunakannya dalam pranks pemboman zoom dan aktivitas jahat. Lainnya dijual dengan harga kurang dari satu sen.

Baca Juga: Kaspersky: Zoom Terlalu Rentan untuk Level Pemerintahan

Perusahaan intelijen keamanan siber Cyble mengatakan kepada BleepingComputer bahwa sekitar 1 April 2020, mereka mulai melihat akun Zoom gratis yang dipasang di forum peretas untuk mendapatkan reputasi di komunitas peretas.

Setelah melihat penjual mem-posting akun di forum peretas, Cyble mengulurkan tangan untuk membeli sejumlah besar akun secara massal sehingga mereka dapat digunakan untuk memperingatkan pelanggan mereka tentang kemungkinan pelanggaran.

Cyble mampu membeli sekitar 530.000 kredensial Zoom kurang dari satu sen masing-masing dengan US$0,0020 per akun. Akun yang dibeli termasuk alamat email korban, kata sandi, URL pertemuan pribadi, dan HostKey mereka.

Cyble telah memberi tahu BleepingComputer bahwa akun ini termasuk yang untuk perusahaan terkenal seperti Chase, Citibank, lembaga pendidikan, dan banyak lagi.

Dalam pernyataan kepada BleepingComputer, Zoom menyatakan bahwa mereka telah menyewa perusahaan intelijen untuk membantu menemukan dump kata sandi ini sehingga mereka dapat mengatur ulang kata sandi pengguna yang terpengaruh.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: