Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Hapuskan Lockdown, Warga Wuhan Banyak yang Langsungkan Acara Pernikahan

Pemerintah Hapuskan Lockdown, Warga Wuhan Banyak yang Langsungkan Acara Pernikahan Kredit Foto: Unsplash/Zelle Duda
Warta Ekonomi, Beijing -

Peng Jing menahan tawa saat melihat ke mata tunangannya yang mengenakan tuksedo, Yao Bin, yang berusaha tidak menginjak gaun pengantin putih pasangannya.

"Tersenyumlah!", teriak sang fotografer kepada mereka berdua, mengutip Reuters, Kamis (16/4/2020).

Baca Juga: Lockdown Bikin Angka Perceraian di China Meningkat, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Foto/Reuters

Pernikahan, ulang tahun, dan perayaan di seluruh dunia, banyak yang batal karena terdampak pandemi virus corona.

Namun, di Kota Wuhan, Hubei, China, tempat virus corona pertama kali muncul, warga setempat sudah memulai kembali acara yang mengundang keramaian. Pemerintah Wuhan telah mencabut aturan lockdown pada 8, April.

Peng, seorang resepsionis berusia 24 tahun dan pekerja bandara Yao berusia 28, telah lama menanti agar mereka bisa menikah, termasuk melakukan sesi pemotretan.

"Kami seharusnya menikah 20 Februari 2020," kata Yao.

Wuhan dikarantina pada 23 Januari, membuat biro pernikahan tutup untuk membendung penyebaran virus corona. Lebih dari 50.000 orang telah terinfeksi di Wuhan dan 2.579 telah meninggal karena Covid-19.

"Saya pulang dan hari berikutnya lockdown," kata Yao. "Aku sedih."

Yao menjalin komunikasi dengan pasangannya hanya menggunakan WeChat, aplikaisi penggirim pesan terpopuler di Chiina.

“Dia selalu ingin mengatarkan saya makanan atau minuman tapi saya takut, bagaimana jika dia ditangkap dalam perjalanan? Situasinya sangat serius saat itu,” ujar Yao.

Pasangan itu akhirnya kembalibertemu langsung pada akhir Maret, saat kantor Peng kembali buka.

"Saya emosional," katanya tentang pertemuan itu.

Pasangan itu mendaftarkan pernikahan mereka pada Sabtu lalu, dan mereka bersiap mengadakan pesta pernikahan pada bulan Mei.

Resepsi pernikahan akan berlangsung di rumah keluarga Yao, karena hotel masih dilarang mengadakan pertemuan yang dihadiri banyak orang.

"Tentu saja (epidemi) telah berdampak, tetapi itu tidak menghentikan kami berdua, dan membuat kami menyerah," katanya. "Tapi jika kondisinya memungkinkan, aku ingin memberikan yang terbaik padanya."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: