Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDP Corona di Depok Capai Angka 865, Mohammad Idris Bilang Begini

PDP Corona di Depok Capai Angka 865, Mohammad Idris Bilang Begini Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Bogor -

Total orang positif corona di Depok kembali bertambah per Sabtu (18/4/2020). Kali ini, peningkatan itu mencapai 173 orang.

Sementara itu, data untuk pasien sembuh masih sama dengan hari sebelumnya, yakni 12 orang. Namun, untuk korban meninggal dunia dengan status positif bertambah jadi 16 orang. 

Selain itu, data terbaru menunjukkan adanya kenaikan pada sejumlah kategori. Di antaranya, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) saat ini mencapai 788 orang, selesai pemantauan 35 orang, dan masih dalam pemantauan sebanyak 752 orang. 

Baca Juga: Update Corona Minggu 19 April: AS Catat Hampir 7 Ribu Kasus Baru

Kemudian, untuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah jadi 2.490 orang. Dari angka itu, selesai pemantauan meningkat menjadi 585 orang dan masih dalam pemantauan 1.905 orang. 

Selanjutnya, untuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini 865 orang, selesai pengawasan 184 orang, dan masih dalam pengawasan 681 orang. Jumlah PDP yang meninggal dunia 40 orang. 

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, kembali mengingatkan, status PDP merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan RI.

"Dengan meningkatnya kasus konfirmasi ini, agar menjadi perhatian kita semua untuk lebih ekstra waspada terhadap penyebaran Covid-19 di Kota Depok," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, juga mengimbau agar warga menjalankan seluruh arahan dan protokol yang dikeluarkan pemerintah.

"Stop penyebaran Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, gunakan masker kain jika terpaksa harus keluar rumah dan ikuti protokol pemerintah," kata Idris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: