Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minyak AS Terpukul Serendah-rendahnya hingga Minus, Terburuk dalam Sejarah!

Minyak AS Terpukul Serendah-rendahnya hingga Minus, Terburuk dalam Sejarah! Kredit Foto: Reuters/Christian Hartmann
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak AS jatuh ke wilayah negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah pada perdagangan kemarin. Harga minyak mentah jatuh dipicu oleh menurunnya permintaan dan kekhawatiran kelebihan pasokan karena pandemi Covid-19.

West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei merosot US$55,9 atau lebih dari 305%, menjadi -US$37,63 per barel di New York Mercantile Exchange. Dengan begitu, produsen akan membayar pembeli saat mengambil minyak dari tangan mereka.

Ini menandai pertama kalinya kontrak berjangka minyak diperdagangkan negatif dalam sejarah, menurut Dow Jones Market Data, dilansir dari Xinhua, Selasa (21/4/2020).

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah! Minyak Anjlok hingga Minus, Dolar AS dan Global Gerus Rupiah Habis-Habisan!

Kontrak WTI Juni turun lebih dari 18% menjadi US$20,43 per barel. Patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni turun US$2,51 menjadi ditutup pada US$25,57 per barel di London ICE Futures Exchange.

"Kami menghubungkan kelemahan harga WTI dengan berakhirnya kontrak Mei besok dan volume perdagangan rendah yang menyertainya," kata Seorang analis komoditas di UBS Global Wealth Management Giovanni Staunovo.

Permintaan yang lebih lemah terkait dengan pandemi Covid-19 dan potensi kelebihan pasokan adalah masalah yang lebih parah, menurut analis.

Permintaan minyak global diperkirakan akan turun dengan rekor 9,3 juta barel per hari (yoy) pada 2020, Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan dalam laporan bulanannya yang baru dirilis.

"Dampak dari tindakan penahanan di 187 negara dan wilayah telah membuat mobilitas hampir terhenti," kata IEA, menambahkan permintaan pada April diperkirakan 29 juta barel per hari lebih rendah dari tahun lalu, turun ke level terakhir terlihat pada 1995.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: