Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muhammadiyah: Kenapa Begitu Ngotot Tarawih Berjamaah Harus di Masjid

Muhammadiyah: Kenapa Begitu Ngotot Tarawih Berjamaah Harus di Masjid Kredit Foto: WE

Dia mengingatkan bahwa pilihan ibadah di rumah sudah berlaku di seluruh dunia Islam. Masjdil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi saja tidak dipakai untuk jumatan dan tarawih.

"Ingat, Nabi hanya satu kali tarawih di masjid. Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan dalam beragama. Kenapa begitu ngotot tarawih berjamaah harus di masjid dalam suasana saat wabah meluas?," kata dia.

Terlebih dalam keadaan darurat, kata dia, semestinya umat Islam mau mengikuti mayoritas pandangan bahwa selama masa pandemi corona ibadah dilakukan di rumah dengan khusyuk dan berjamaah dengan anggota keluarga.

Allah dan Nabi, kata dia, memberi jalan keluar dari kesulitan atau kedaruratan. Wabah kali ini bukan sekadar menyangkut satu pribadi tetapi terkait orang banyak dan menjadi pandemi.

"Bukankah Nabi mengingatkan 'la dharara wa la dhirara', jangan berbuat yang menyebabkan kerusakan untuk diri sendiri dan bagi orang lain. Mestinya dalam situasi darurat wabah yang mengglobal ini janganlah beragama dengan maunya sendiri-sendiri, ikutilah pendapat mayoritas yang dasarnya kuat dari Al Quran dan As Sunnah serta konteks situasi darurat umat manusia sedunia yang tengah dihadapi," kata dia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: