Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Kiat Bisnis Survive di tengah Pandemi Corona

5 Kiat Bisnis Survive di tengah Pandemi Corona Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Virus corona atau Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak awal bulan lalu tidak hanya berdampak serius pada kesehatan masyarakat namun juga mengancam stabilitas ekonomi Tanah Air. Bahkan, ekonomi Indonesia diprediksi dapat masuk ke dalam skenario terburuk selama masa pandemi ini.

Physical distancing telah ditingkatkan menjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan telah diterapkan di beberapa wilaya. Kebijakan tersebut meningkatkan risiko sektor industri menghadapi gangguan signifikan dari sisi supply-chain, tenaga kerja, kesinambungan bisnis, hingga arus kas perusahaan.

Baca Juga: PSBB di Jakarta, KRL Tetap Jalan, Luhut: Nanti Dicatat Ke mana Tujuannya

Grant Thornton Indonesia merangkum lima area yang bisa menjadi fokus pengusaha untuk melewati krisis pandemi corona yakni

1. Cash Management

Pengaturan arus kas menjadi kunci utama perusahaan untuk dapat melewati tantangan berat di tahun 2020 ini. Perusahaan perlu mengambil langkah-langkah untuk mengamankan persediaan kas mereka termasuk mengambil tindakan yang diperlukan seperti memperpanjang pembayaran kreditor, negosiasi penangguhan pembayaran sewa dan kredit bank, negosiasi dengan pelanggan untuk pembayaran lebih awal, hingga mempertimbangkan keringanan pajak maupun program pemerintah yang memberikan kemudahan bagi pengusaha.

Cash management juga meliputi bagaimana perusahaan mampu melakukan forecast keuangan jangka pendek dan menengah dengan baik.

2. Contingency Planning

Panduan tanggap darurat perlu langsung disusun untuk mengetahui apa saja sektor krusial dalam perusahaan dan memastikan strategi yang akan diambil aman untuk kelangsungan bisnis ke depannya. Ketahui dimana titik-titik kritis dalam rantai pasokan, menyiapkan cadangan darurat saat persediaan menipis, dan mengidentifikasi pasokan alternatif termasuk dalam perencanaan darurat ini.

Pastikan juga karyawan-karyawan yang berada di posisi krusial untuk mendukung bisnis perusahaan tetap dapat bekerja dengan fleksibilitas tinggi melalui kebijakan work from home dan remote meeting.

3. Pengelolaan Pemegang Saham

Perkiraan arus kas yang baik akan menempatkan perusahaan pada posisi yang lebih kuat saat berdiskusi dengan para pemegang saham. Disarankan perusahaan untuk proaktif dan mengambil inisiatif untuk secara aktif berhubungan dengan otoritas pajak, pemberi pinjaman, hingga supplier utama untuk tetap mendapat dukungan keuangan yang mungkin saja tersedia.

4. Perhatikan Karyawan

Memahami profil karyawan menjadi sangat penting dalam situasi ini untuk menemukan berbagai opsi untuk solusi tenaga kerja dalam perusahaan. Pada beberapa situasi, pengusaha akan menghadapi posisi sulit antara mempertahankan karyawan atau harus melakukan pengurangan demi kelangsungan bisnis.

Kebijakan yang jelas untuk work from home, unpaid leave, hingga kapan karyawan harus dikarantina di kondisi kesehatan tertentu perlu disampaikan agar karyawan tahu bagaimana posisi mereka dan dapat menerima pesan dari pemimpin bisnis.

5. Bentuk Tim Manajemen Krisis

Bentuk tim khusus dan pastikan perwakilan dari tiap divisi saling berkomunikasi untuk membahas dan menentukan prioritas masalah yang dihadapi perusahaan dan mengantisipasi masalah yang dapat muncul ke depannya.

Komunikasi sejak dini dan keterbukaan dengan tim dapat membangun sistem komunikasi yang sehat dan menjangkau semua karyawan baik mereka yang bekerja dari rumah maupun yang masih melakukan pekerjaan di kantor. Komunikasi yang baik juga mengurangi ketidakpastian dan kekhawatiran para karyawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: