BRI, BTPS, dan BCA Berada di Garis Terdepan, Bursa Domestik Tak Terkalahkan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa saham domestik bertahan di zona merah dengan apresiasi tinggi pada perdagangan Kamis (23/04/2020) siang. Menutup sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,93% ke level 4.610,05. Jangkauan gerak IHSG berada mulai dari level terendah di 4.571,79 hingga level tertinggi di 4.623,44.

Baca Juga: Ada Ubi Ada Talas, Ada Budi Ada Balas: Prodia Bakal Hadiahkan Rp105,13 Miliar ke Pemegang Saham

Baca Juga: Disuntik Optimisme Bank Indonesia, Dolar AS Tahan Rupiah di Zona Merah

Sejumlah 3,71 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi 311.943 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp3,51 triliun. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 204 saham naik, 154 saham turun, dan 133 saham lainnya stagnan.

Asal tahu saja, dengan apresiasi setinggi itu, IHSG berada di posisi kedua teratas di Asia setelah Nikkei yang menguat 0,96%. Sementara itu, ketiga indeks lainnya bergerak variatif, yakni Hang Seng naik 0,23%, Shanghai turun 0,06%, dan Strait Times turun 0,03%.

Baca Juga: Dua Pekan Stop Produksi, Produsen Ban Goodyear: Pasar Berubah, Kondisi Global Tak Menguntungkan

Capaian tersebut ditopang oleh keaktifan asing dalam berbelanja saham. Bursa mencatat, dana yang mengalir ke pasar modal domestik mencapai Rp15,01 miliar. Ada tiga saham yang berada di garis terdepan sebagai sama dengan capaian net buy paling tinggi.

Ketiganya berasal dari sektor perbankan, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp164,1 miliar (+2,15% ke level Rp2.850), PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) senilai Rp28,4 miliar (+5,09%) ke level Rp2.270), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp14,3 miliar (+0,87% ke level Rp25.950).