Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Dalam sepekan perdagangan bursa saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) selalu berakhir dengan koreksi selama lima hari berturut-turut. Bursa mencatat, akumulasi pelemahan saham BCA mencapai -7,28% dalam sepekan atau setara dengan -26,46% dalam tiga bulan ke belakang.
Baca Juga: Sumpah?! Harta Orang Terkaya Singapura Nambah US$37,7 Juta Per 24 Jam, Sumbernya Cuan dari Saham...
Koreksi tersebut bahkan masih berlanjut hingga akhir pekan ini, Jumat (24/04/2020). Sepanjang sesi pertama, saham BCA bergerak tertekan hingga jatuh ke level terbawah di angka Rp25.100 per saham. Tingginya aksi profit taking membuat saham BCA sulit beranjak dari zona merah hingga akhirnya ditutup melemah -1,76% ke level Rp25.150 per saham pada jeda siang ini.
Baca Juga: Gurita Bisnis Pemilik Hotel Garden Palace Tersambar Corona: Dari Bisnis Hotel, Restoran, Sampai...
Baca Juga: BRI, BTPS, dan BCA Berada di Garis Terdepan, Bursa Domestik Tak Terkalahkan
Dilansir dari RTI, saham BCA konsisten berada di klasemen teratas sebagai saham yang paling banyak dilego asing dengan capaian net sell sebesar Rp121,6 miliar. Angka tersebut jika dikalkulasikan dalam sepekan nilainya mencapai Rp558,31 miliar. Bahkan, angkanya menjadi lebih besar lagi jika dihitung selama tiga bulan terakhir, yakni menembus Rp4,50 triliun.
Aktivitas perdagangan saham bank swasta terbesar itu terbilang aktif. Sejumlah 9,23 juta saham BCA diperdagangkan sebanyak 9.133 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp233,29 miliar. Nilai kapitalisasi pasar BCA per hari ini berada di angka Rp620,07 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
