Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengerikan... AS Cetak Rekor Kematian Covid-19, Angkanya Tembus...

Mengerikan... AS Cetak Rekor Kematian Covid-19, Angkanya Tembus... Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jumlah kematian karena Covid-19 di Amerika Serikat terus bertambah. Angka kematian yang di-update sudah menembus 51 ribu jiwa dari 890 ribu kasus positif.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan mitra internasional masih berjuang untuk menemukan vaksin. Sementara, korban yang meninggal dunia seperti di AS memperlihatkan angka yang menyeramkan.

Dikutip dari Aljazeera, Sabtu (25/4/2020), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebelumnya mengatakan pihaknya sejauh ini bekerja sama dengan negara dan mitra di seluruh dunia untuk percepat vaksin Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik Datang, Peneliti Unair Tengah Kembangkan Vaksin Khusus untuk Tanah Air

AS masih di posisi pertama dalam kasus positif serta jumlah kematian karena Corona. Di bawah AS, ada dua negara Eropa yaitu Spanyol dan Eropa.

Meski kematian sudah tembus 51 ribu, tapi beberapa negara bagian di AS seperti Georgia, Oklahoma membuat kebijakan tentatif untuk warganya. Di beberapa negara bagian itu, usaha bisnis warga seperti salon, sampai klub kebugaran diizinkan untuk dibuka kembali.

Misalnya, izin itu dikeluarkan Gubernur Georgia Brian Kemp. Tentu izin ini kontra dengan imbauan otoritas AS tentang pembatasan sosial untuk mencegah penularan Corona.

Presiden AS, Donald Trump juga pernah menyampaikan imbauan agar rakyatnya bisa sabar dalam menghadapi pandemi Corona. Ia berpikir positif karena pemerintah AS sudah maksimal dalam menangani pandemi ini.

Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo beberapa kali bermanuver menyalahkan pemerintah China yang dinilai lalai dalam mengelola laboratorium virus di Wuhan.

Pun, data pandemi Corona secara global dilaporkan sudah lebih dari 195.000 orang meninggal karena Corona. Sementara, 2,7 juta orang terinfeksi virus asal Wuhan, China itu. Untuk kesembuhan disebut sudah hampir 781.000 orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: