Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ambisi Besar NASA: Terbangkan Bebatuan Mars ke Bumi 11 Tahun Lagi

Ambisi Besar NASA: Terbangkan Bebatuan Mars ke Bumi 11 Tahun Lagi Kredit Foto: NASA/GSFC
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang menyiapkan wahana antariksa rover Mars baru, yakni Perseverance. Pada 2021, robot penjelajah baru Mars ini akan mulai mengumpulkan material Planet Merah tersebut, seperti batu dan akan menerbangkan kembali ke Bumi untuk selanjutnya dipelajari oleh para ilmuwan.

Tentu saja, Mars Rovers tidak bekerja sendiri, pesawat luar angkasa lainnya akan dikirim untuk mengirimkan batu Mars kembali ke Bumi yang dijadwalkan terjadi pada 2031. Sekadar informasi, NASA baru berencana untuk menerbangkan robot Mars Rover Perseverance ke luar angkasa pada 17 Juli mendatang.

Laman Nature melaporkan, setelah Mars Rovers mendarat di Planet Merah pada 18 Februari 2021, NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) akan bertanggung jawab atas pesawat luar angkasa lain yang akan membantu mengumpulkan bebatuan dari Mars.

Baca Juga: Masa Pandemi Covid-19, Mobile Banking Diserbu Nasabah

"Ini sama sekali bukan tugas yang sederhana. Tetapi kami telah membuatnya sesederhana mungkin," kata kepala program eksplorasi Mars NASA, Jim Watzin, dikutip dari Tech Times, Sabtu (25/4/2020).

Karena Mars Rover baru akan mendarat di Planet Merah pada 2021, NASA dan ESA secara bersamaan akan membangun dua pesawat ruang angkasa lain yang akan terbang ke luar angkasa pada 2026.

Semua item, tampilan, dan gambar yang dapat dikumpulkan dari Mars akan dikumpulkan oleh perangkat. Material dari Planet Merah akan mengisi 30 tabung sampel geologi.

Menurut NASA dan ESA, rencana ini merupakan suatu keharusan. Setelah misi ini sukses, hal ini akan menjadi pertama kalinya Bumi melihat dan melakukan percobaan langsung ke bebatuan Mars.

Sayangnya, kedua badan antariksa dunia ini tidak menginformasikan berapa biaya yang dikeluarkan untuk misi ini. Hanya laman Daily Mail UK menjelaskan bahwa operasi ini bisa menghabiskan biaya hingga miliaran dolar dari masing-masing agensi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: