Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Disepelekan, Pola Penyebaran Virus Corona pada Manusia Dimulai Ketika. . .

Banyak Disepelekan, Pola Penyebaran Virus Corona pada Manusia Dimulai Ketika. . . Kredit Foto: Twitter/DrPeckPNP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah terus meningkatkan kapasitas pemeriksaan dengan mengaktifkan 45 laboratorium untuk tes polymerase chain reaction (PCR). Ini sangat bermanfaat untuk konversi dan pelacakan penyebaran Covid-19 atau virus corona.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan bahwa sudah ada 67.828 spesimen dan kasus yang berhasil mencapai 52.541 orang. Hasilnya, 8,607 orang positif dan 43,934 orang negatif. Pandemi Covid-19 telah menyebar ke 34 provinsi dan 280 kabupaten/kota di Indonesia. Yuri, sapaan akrabnya, menyatakan saat ini ada 206.911 orang dalam pertemuan (ODP) dan 19.084 pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca Juga: Mau Putus Mata Rantai Virus? Pemerintah Harus Tegas, Larang Ya Larang, Bukan Imbauan!

Yuri menjelaskan, penyakit Covid-19 ini disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernafasan. Virus menyebabkan kerusakan fungsi pernafasan di paru-paru. Virus ini pertama kali diterbitkan di Tiongkok dan akhirnya menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. 

"Virus di saluran pernafasan dari orang sakit menyebar ke luar saat berbicara, batuk, dan bersin. Bersamaan dengan itu keluar percikan udara dari hidung dan mulut yang sangat kecil. Itu disebut tetesan. Ini terhirup dan mencemari benda-benda di sekitar," terangnya di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (25/4/2020).

Saat tetesan itu ada benda-benda itu kadang tersentuh oleh orang lain dan tidak cuci tangan. Inilah penularan virus Sars Cov-II dimulai. Pemerintah bekerja keras memutus rantai distribusi dengan melakukan penemuan dan menemukan sumber penularan.

Baca Juga: Ada Wabah Covid-19, Kasus Gratifikasi Ikut Menjamur! KPK Sebut Angkanya Tembus Rp11,9 Miliar

"Yang sakit akan diisolasi dan obati. Barang tentu kita melindungi yang sehat agar tidak tertular. Juga yang rentan untuk tetap di rumah agar terhindar dari penularan," tuturnya.

Isolasi dilakukan di rumah sakit atau di rumah dengan bantuan tenaga medis lokal. Pemerintah berusaha meningkatkan tes PCR untuk yang diharapkan dan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19. Yuri meminta, agar masyarakat tetap di rumah dan tidak bepergian.

"Kita harus memastikan tidak tertular atau menularkan. Setiap perjalanan tidak ada yang menjamin aman. Mungkin bertemu dan kontak dengan orang tanpa masalah di dalam kendaraan umum," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: