Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alamak! Larangan Mudik Tekan Pendapatan Damri Hingga 90%

Alamak! Larangan Mudik Tekan Pendapatan Damri Hingga 90% Kredit Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perum Damri memproyeksikan penurunan pendapatan hingga 90% di tengah pandemi Covid -19. Ditambah lagi, perusahaan resmi menghentikan operasional bus Bandara Soekarno-Hatta mulai 24 April 2020 hingga 31 Mei 2020.

Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Damri, Nico R. Saputra, mengatakan bahwa penutupan ini menindaklanjuti Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idulfitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang memberlakukan larangan sementara penerbangan di dalam negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta yang ditetapkan sebagai pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga: Bisnis Media Hary Tanoe Minta Ampun! Pendapatan MNC Nyaris 3X Lebih Gede dari IPTV, Tembus Rp8,35 T

"Akibat dampak tersebut, pendapatan perusahaan menurun hingga 90%. Namun, ada beban (fix cost) yang harus ditanggung seperti gaji karyawan, premi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, cicilan kendaraan, dan beban lainnya," kata Nico di Jakarta, pada Jumat (27/4/2020).

Damri lanjut dia terdampak dari kebijakan social distancing dan physical distancing. Kebijakan yang ditindaklanjuti dengan sosialisasi masif kepada masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah, sekaligus penutupan lokasi wisata telah membatasi pergerakan masyarakat di luar rumah.

"Di tengah kondisi tersebut, kami tetap mendukung upaya pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19 dan berharap seluruh masyarakat dapat mendukung kebijakan ini," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah akhirnya memutuskan untuk melarang masyarakat melakukan aktivitas mudik. Presiden Joko Widodo menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk mencegah mobilitas penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya yang dapat meningkatkan risiko penyebaran Covid-19.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: