Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buat PNS yang Ngotot Mudik, Ancamannya Gak Main-Main, Ngeri!!

Buat PNS yang Ngotot Mudik, Ancamannya Gak Main-Main, Ngeri!! Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas melarang aparatur sipil negara (ASN) atau PNS, TNI, Polri, pegawai BUMN dan anak usaha BUMN untuk mudik lebaran di tengah  pandemi virus corona atau Covid-19.

Terkait itu, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) kemudian menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 11/SE/IV/2020 Tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin bagi ASN yang melakukan kegiatan bepergian ke luar daerah atau kegiatan mudik pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat virus Corona.

Baca Juga: Edan! PNS, TNI Hingga DPRD Masuk Daftar Penerima Bansos, Mas Anies Iki Piye?

Baca Juga: MUI Tegaskan Mudik Bisa Jadi Haram Jika . . .

Melalui, Plt. Karo Humas BKN, Paryono dalam rilis tertulis, Minggu (26/4), mengatakan, “Tujuan diterbitkannya SE Kepala BKN tersebut yakni sebagai pedoman bagi instansi pemerintah dalam melakukan penjatuhan hukuman disiplin bagi ASN yang melakukan kegiatan bepergian ke luar daerah dan/atau kegiatan mudik dan untuk meningkatkan kedisiplinan ASN pada masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19,” ujarnya.

Ia mengatakan dalam surat ini seluruh PPK instansi pusat dan daerah untuk melakukan pemantauan atau pengawasan aktivitas ASN khususnya terkait dengan pergerakan atau kegiatan berpergian ke luar daerah dan/atau kegiatan mudik dan meminta PPK untuk menindaklanjuti setiap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh ASN, yang tetap berpergian ke luar daerah dan/atau kegiatan mudik.

Tambahnya, dalam hal pelanggaran disiplin dilakukan ASN pada saat telah disampaikannya imbauan agar tidak melakukan kegiatan mudik, maka dinilai membawa dampak atau akibat pada unit kerja sehingga dapat dijatuhi hukuman disiplin tingkat ringan.

“Tata cara penjatuhan hukuman disiplin dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” terang Paryono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: