Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Pelambatan Kasus Corona di Jakarta, Anies: Perjuangan Belum Selesai

Ada Pelambatan Kasus Corona di Jakarta, Anies: Perjuangan Belum Selesai Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengakui ada perlambatan penambahan kasus corona (Covid-19) di Ibu Kota. Namun, perlambatan ini bukan lantas merasa merdeka dari ancaman corona.

Anies menekankan tak ingin warga Jakarta tak disiplin dalam menjalankan physical distancing. Sebab, ancaman corona masih nyata.

Baca Juga: Sujud Syukur!! Kata Anies: Jika PDP Terus Turun, Hidup Kita Akan..

"Masih bertambah, tetapi memang angka pertambahannya lebih kecil dibanding waktu-waktu sebelumnya. Ada pelambatan penambahan benar, tapi jangan sampai kita merasa sudah merdeka dari Covid-19," kata Anies pada Selasa malam (28/4/2020).

Dia menekankan pentingnya menuntaskan corona dengan kedisiplinan. Sebab, ancaman virus dari Wuhan, China itu belum bisa dipastikan kapan berakhirnya.

Anies berpesan dengan perlambatan penambahan corona berarti proses yang sudah dilalui dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta cukup membantu. Anies mengingatkan lagi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan.

"Apa yang kita saksikan hari ini adalah fakta yang kita kerjakan sebelumnya. Apa yang kita kerjakan sekarang nanti akan tampak pada pekan-pekan depan," ujar Anies.

Dia mengimbau warga Jakarta agar tetap semangat menjalani kedisplinan demi meredam penularan corona. Ia tak ingin Jakarta seperti Singapura yang disebut berbagai pihak berhasil dalam meredam corona, tetapi akhirnya mengalami lonjakan kasus positif.

"Jangan kendor, ini perjuangan belum selesai," tutur eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Pun, selama PSBB sejak periode pertama pada Jumat, 10 April 2020, aktivitas warga Ibu Kota berkurang signifikan. Kata dia, setidaknya hanya 18,8 persen warga yang masih menggunakan jasa moda transportasi. Untuk kendaraan pribadi, hanya 40 persen warga yang masih menggunakannya.

"Data yang kami terima pengguna moda transportasi berkurang 80,2 persen. Jadi, hanya sekitar 18 persen yang masih menggunakan moda transportasi," jelas Anies.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: