Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hassan Rouhani Imbau Warga Iran Berhati-hati tetapi Tak Perlu Takut dengan Virus Corona

Hassan Rouhani Imbau Warga Iran Berhati-hati tetapi Tak Perlu Takut dengan Virus Corona Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Teheran -

Presiden Hassan Rouhani, pada Selasa (28/4/2020) mengimbau rakyat Iran harus berhati-hati tapi tidak takut terhadap virus corona. Pesan itu ia sampaikan ketika Iran melonggarkan pembatasan dalam upaya kembali pada kehidupan normal.

Iran adalah salah satu negara Timur Tengah yang paling terpukul oleh wabah virus corona baru atau Covid-19.

Baca Juga: Via Telepon, Presiden Rouhani dan Jokowi Bahas Penanganan Bersama Pandemi Corona

"Ketakutan yang berlebihan, kecemasan yang berlebihan, kekhawatiran yang berlebihan lebih buruk daripada corona ini sendiri dan virus ini dan benar-benar dapat menghancurkan kehidupan orang dan menghilangkan kenyamanan orang," kata Rouhani, menurut situs resmi kepresidenan, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (29/4/2020).

"Tetapi pada saat yang sama, kita tidak boleh gegabah, artinya tidak boleh ada kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan dan harus ada kehati-hatian yang diperlukan."

Rakyat Iran telah kembali ke toko-toko, pasar-pasar, dan taman-taman selama sepekan terakhir karena negara itu meringankan pembatasan coronavirus, dengan peningkatan harian dalam jumlah korban jiwa di bawah 100 sejak 14 April.

Korban tewas di Iran dari pandemi coronavirus meningkat 71 dalam 24 jam terakhir menjadi 5.877, juru bicara kementerian kesehatan Kianush Jahanpur mengatakan di TV pemerintah pada hari Selasa.

Total jumlah kasus terdiagnosis virus corona baru di Iran telah mencapai 92.584, katanya.

Mencari keseimbangan antara melindungi kesehatan masyarakat dan melindungi ekonomi yang sudah terpukul oleh sanksi, pemerintah telah menahan diri untuk tidak memaksakan jenis penguncian grosir di kota-kota yang terlihat di banyak negara lain.

Para pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa pelonggaran pembatasan dapat menyebabkan gelombang baru infeksi dan TV pemerintah dalam beberapa hari terakhir telah menampilkan wawancara di mana orang-orang di jalan ditanyai mengapa mereka tidak menggunakan masker dan sarung tangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: