Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hama Wereng Terkendali, Panen Padi Petani Balangan Memuaskan

Hama Wereng Terkendali, Panen Padi Petani Balangan Memuaskan Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Kalimantan Selatan -

Petani di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan tetap melalukan panen raya padi meskipun tengah ada pandemi Covid-19. Panen berhasil dilakukan karena petani bersama Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) terus mengendalikan hama wereng selama masa pertumbuhan padi.

Misalnya yang dialami Yusuf Effendi, salah seorang petani dan anggota Kelompok Tani (Poktan) Tunas Muda Desa Galumbang, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel). Februari lalu padinya terserang hama wereng, namun POPT Kalsel membantunya mengendalikan hama di lahan sekitar 30 hektare.

"Alhamdulilah berkat bantuan petugas dari Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTH) Kalsel saya dan teman-teman lain masih bisa panen. Hasil panen ini sangat memuaskan karena sumber pendapatannya bergantung pada hasil panen saat ini, apalagi saat menjelang puasa dan Lebaran," ujarnya usai melakukan panen, Rabu (29/4/2020).

Baca Juga: Bareng UGM & IPB, Kementan Gelar Kuliah Online Program Tugas Belajar S2 dan S3

"Hasil panen yang diperoleh 5 ton lebih gabah kering panen, namun berkurang sedikit sekitar 10 persen dari biasanya 6 ton. Tapi jika tidak cepat ditangani biasanya hanya memperoleh panen sekitar 10 karung per hektare, hanya 0,5 ton," sambung Yusuf.

Senada dengan Yusuf, Kepala BPTPH Kalsel Fauzi Noor mengatakan wereng memang masih menjadi hama nomor satu di wilayah binaannya. Hal ini terjadi disebabkan beberapa faktor, seperti tidak serentaknya pertanaman, penggunaan varietas padi yang rentan hama penyakit, dan penggunaan pestisida yang tidak tepat dosis.

"Kunci utama pengendalian adalah pengamatan lapangan, petani harus rajin mengamati pertanamannya, dan melaporkan kepada petugas jika terjadi serangan sehingga cepat bisa diatasi seperti yang terjadi pada Poktan Tunas Muda," jelasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: