Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sisi Lain Larangan Mudik: Ongkos ke Jateng Tembus Rp500 Ribu hingga Trik Sopir Coba Kelabui Petugas

Sisi Lain Larangan Mudik: Ongkos ke Jateng Tembus Rp500 Ribu hingga Trik Sopir Coba Kelabui Petugas Kredit Foto: Antara/Aji Styawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pihak kepolisian menemukan sejumlah rental mobil mematok harga Rp500.000 per orang untuk jasa mudik meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik.

"Mereka rata-rata ditarik bayaran antara Ro300.000 sampai dengan Rp500.000 per orang. Ada yang ke Purworejo dan daerah-daerah di Jawa Tengah," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Kantor Subdit Gakkum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis

Informasi tersebut diperoleh setelah personel Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengamankan dua mobil rental yang berupaya membawa pemudik keluar Jabodetabek. Polda Metro Jaya terhitung sejak hari pertama bulan Ramadhan telah menggelar operasi bersandi Ketupat Jaya 2020 yang tujuannya adalah menyekat akses masuk dan keluar Jabodetabek.

Pada Rabu malam (29/4), Pos Pengamanan Kedung Waringin di Kabupaten Bekasi yang berbatasan dengan Karawang berhasil mencegah dua kendaraan rental yang nekat membawa pemudik keluar Jabodetabek.

Baca Juga: Nekat Pulang Kampung di tengah Larangan Mudik, 'Mending di Kampung, Biaya Hidup Lebih Murah'

Petugas kemudian mencegat kendaraan tersebut dan meminta seluruh penumpang untuk turun dan kecurigaan petugas terbukti setelah mendapati ada delapan penumpang dan dua sopir di dalam mobil rental tersebut, yang setelah dimintai keterangan mengaku akan menuju ke daerah Jawa Tengah.

Selain dua mobil rental itu, petugas Ditlantas Polda Metro Jaya di Pos Pengamanan Kedung Waringin juga memergoki sebuah bus yang berupaya menyelundupkan pemudik keluar Jabodetabek.

Pada saat hendak diperiksa, sopir bus tersebut berupaya mengelabui petugas dengan mengaku tidak membawa penumpang, namun saat petugas memeriksa bagian dalam bus tersebut ditemukan ada enam penumpang.

"Tentu modus-modus seperti ini kita sudah ikuti. Banyak sekali modus-modusnya bahkan kemarin juga ada yang sopir bus yang mengaku tidak angkut penumpang tapi ternyata ketika dicek di dalam bus, penumpangnya ada, rebahan gitu dan lampunya dimatikan jadi seolah-olah nggak ada penumpang," kata Sambodo

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: