Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona di Sampoerna, 63 Pekerja di Pabrik Wilayah Ini Positif, 100 Diisolasi

Corona di Sampoerna, 63 Pekerja di Pabrik Wilayah Ini Positif, 100 Diisolasi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bogor -

Pasca ditetapkan sebagai klaster terbaru COVID-19, PT HM Sampoerna Tbk memutuskan menutup pabrik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Setelah ada dua karyawan yang meninggal karena positif corona, dilakukan rapid test terhadap ratusan pegawai di pabrik tersebut. Hasilnya, 63 pekerja dinyatakan positif corona. Sebanyak 100 orang harus diisolasi di sebuah hotel.

"Ada 63 yang sudah rapid test positif, sementara yang 100 belum. Jadi ada 323 lagi, ini belum ada gejalanya dilakukan rapid test. Sore tadi laporan ke saya 63 positif, rapid test yang lain masih berlanjut. Malam ini dilaporkan kalau besok akan ada yang PCR," ujar Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuadi, Kamis (30/4/2020).

Baca Juga: Kena Hantam Corona, Travel Umrah Terpaksa Banting Setir

Baca Juga: Dampak Corona: Ribuan Sopir Angkutan di Semarang Menganggur

Menurut Joni Wahyuadi, dua karyawan yang positif itu sudah meninggal sejak 14 April 2020 yang lalu. Dari mana kedua karyawan ini terpapar COVID-19, tim Gugus Tugas masih melakukan tracing. Apakah di pabrik atau ditempat lain? Entahlah, masih dilakukan penelusuran.

Pemerintah Jawa Timur telah menetapkan pabrik yang berdiri di kawasan Rungkut Industri itu sebagai klaster baru. Ada ribuan orang yang bekerja di pabrik tersebut. Sementara ini, klaster penularan yang telah ditemukan banyak kasus corona adalah klaster Asrama Haji Surabaya di Sukolilo.

Langkah Sampoerna

PT HM Sampoerna Tbk menutup kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2, Kota Surabaya, Jawa Timur, sejak 27 April 2020, hingga waktu belum ditentukan setelah dua karyawannya terkonfirmasi terjangkit Coronavirus Disease atau COVID-19 dan meninggal dunia. Selain itu, dilakukan penyemprotan disinfektan di areal pabrik dan seluruh karyawan diminta melakukan karantina mandiri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: