Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Tak Terima Aksi Blusukan Jokowi Dinyinyiri, Katanya...

PDIP Tak Terima Aksi Blusukan Jokowi Dinyinyiri, Katanya... Kredit Foto: (foto: Twitter/@jokowi)
Warta Ekonomi -

Politisi PDIP Arteria Dahlan geregetan dengan maraknya aksi nyinyir terhadap Presiden Jokowi kala blusukan dan membagikan sembako di gang sempit daerah Bogor, Kamis (30/4/2020) malam. Arteria mengatakan, sebaiknya Jokowi diapresiasi, bukan diberikan sentimen negatif.

"Ada pemimpin kerja benar kok malah ditafsirkan macam-macam. Lagipula ini kan bukan instan, beliau sejak jadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI sebelumnya sudah melakukan ini. Gaya blusukan beliau sejatinya bukan sebuah barang baru," ujar Arteria, Jumat (1/5/2020).

Anggota Komisi III DPR ini menegaskan, gaya blusukan Jokowi adalah pembeda dari pemimpin sebelumnya. Gaya keluar masuk kampung, adalah model kepemimpinan Jokowi untuk menyerap aspirasi dan melihat langsung keadaan dan kebutuhan rakyat.

"Jujur saja dengan sering blusukan, Jokowi mampu membangun komunikasi efektif dan membuat suasana lebih dekat antara pemimpin dengan rakyat," katanya.

Dia juga menampik kalau Jokowi sedang melakukan pencitraan. Baginya, tidak ada relevansi maupun korelasinya dengan elektabilitas. Pasalnya, pemilu masih lama dan Jokowi bukan lagi kandidat di Pilpres 2024. Arteria berasumsi, aksi Jokowi ini untuk memberikan kesan negara hadir di tengah masyarakat yang tengah berjuang melawan virus corona.

"Tidak sekadar hadir, namun melihat langsung kondisi riil dan kebutuhan masyarakat dan memastikan apakah program jaring pengaman sosial ini sudah benar-benar terlaksana secara tepat sasaran sehingga sekalipun ada kekurangsempurnaan akan segera dapat diperbaiki," tutupnya.

Arteria bilang, seharusnya mereka berpikir dahulu sebelum berpendapat, banyak membaca, dan mengetahui apa yang telah dikerjakan oleh Presiden Jokowi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Jadi jangan seperti orang ahistoris dan seolah-olah baru terbangun dari tidur dalam waktu sekian lama sehingga tidak tahu keadaan sekitar. Saatnya melihat persamaan dan tidak mencari aib dan kesalahan," ucap Arteria.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: