Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Diuji Coba ke Manusia, Ini Daftar Sederet Vaksin Corona

Sudah Diuji Coba ke Manusia, Ini Daftar Sederet Vaksin Corona Kredit Foto: Dok Bio Farma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi global Covid-19 nampaknya belum akan selesai dalam waktu dekat. Para ilmuwan pun masih terus berusaha menemukan vaksin yang bisa mengakhiri pandemi ini. Pencarian vaksin Covid-19 ini bisa dibilang cukup pesat. 

 

Biasanya, pengembangan vaksin membutuhkan waktu tahunan. Misalnya vaksin Ebola yang membutuhkan waktu 16 tahun dari penemuan hingga persetujuan untuk dipakai secara massal.

 

Hal ini karena vaksin harus melalui beberapa tahap, mulai dari laboratorium dan uji coba pada hewan. Jika dianggap aman dan bisa menghasilkan kekebalan, baru uji coba pada manusia dimulai.

 

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Siap Tahun Ini, Pakar Sebut Syaratnya

 

Uji coba ini dibagi menjadi tiga tahap. Dimulai dengan sekelompok kecil peserta yang sehat, kemudian pada sekelompok orang yang lebih banyak serta kelompok kontrol untuk mengukur keamanannya dan dosis efektif yang dibutuhkan. Kini dalam waktu sekitar tiga bulan, ada sekitar 90 tim ilmuwan bekerja membuat vaksin Covid-19.

 

Berikut 6 Calon Vaksin Covid-19 yang sudah capai tahap uji coba manusia, dikutip dari BBC Indonesia :

 

Amerika Serikat

Pertama adalah vaksin mRNA-1273 dari Moderna Therapeutics, Amerika Serikat. Vaksin dikembangkan oleh Moderna, perusahaan bioteknologi yang bermarkas di Massachusetts, dengan menggunakan teknologi baru. Tujuan vaksin ini adalah “melatih” sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus corona dan mencegah munculnya penyakit.

 

Pendekatan konvensional biasanya berfokus pada penggunaan virus yang telah dilemahkan dan dibuat nonaktif, atau virus yang telah difragmentasi.

 

Baca Juga: Berita Baik Datang dari Jerman, Vaksin Corona Sukses Disuntikkan ke Manusia

 

Namun vaksin mRNA-1273 buatan Moderna, yang uji cobanya didanai oleh United States National Institutes of Health (NIH), tidak dibuat dari virus penyebab Covid-19, melainkan berdasarkan kode RNA atau asam nukleat ribosa.

Uji coba dilakukan dengan menyuntikkan segmen kecil kode genetis virus, yang dibuat oleh para ilmuwan di laboratorium, dengan tujuan menghasilkan respons sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

 

Vaksin kedua adalah INO-4800 dari Inovio Pharmaceuticals, AS. Serupa dengan Moderna, vaksin ini dibuat dengan strategi baru. Fokusnya adalah dengan penyuntikan langsung DNA melalui plasmid (struktur genetis kecil) ke sel pasien untuk menciptakan antibodi guna melawan infeksi. Inovio dan Moderna menggunakan teknologi baru yang mencakup modifikasi dan manipulasi materi genetis.

 

Tantangan

Namun teknologi-teknologi itu belum pernah berhasil memproduksi obat atau terapi yang diizinkan untuk digunakan pada manusia, seperti dijelaskan dr. Felipe Tapia dari Institut Max Planck, Jerman, kepada BBC Mundo.

 

"Ada harapan yang tinggi dalam pengembangan vaksin-vaksin ini. Namun kita harus lebih hati-hati karena itu semua adalah vaksin yang belum ada sejarahnya," kata Dr Tapia.

 

Baca Juga: Kabar Baik! Para Ilmuwan Oxford Pede Vaksin Virus Corona Siap Edar September

 

“Bahkan para ilmuwan di Moderna sendiri mengatakan tantangan terbesar bagi mereka adalah memproduksi dan memasarkannya karena kini mereka tak punya lisensi untuk vaksin tipe mRNA," imbuhnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: