Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lockdown Dilonggarkan, Warga New Delhi Justru Antre Beli Miras

Lockdown Dilonggarkan, Warga New Delhi Justru Antre Beli Miras Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, New Delhi -

Ratusan orang mengantre di luar toko minuman keras di New Delhi pada Senin (4/5/2020) ketika ibu kota India itu mulai melonggarkan beberapa pembatasan yang diterapkan untuk mencegah penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19.

Setelah penguncian (lockdown) selama 40 hari, beberapa kantor di New Delhi telah diizinkan untuk kembali bekerja dengan lebih sedikit staf dan lalu lintas masuk ke dalam jalan-jalan, dan warga mulai diizinkan keluar.

Baca Juga: India Perpanjang Lockdown, Mulai Terapkan Zona Merah, Oranye, Hijau

Penguncian Covid-19 India, salah satu yang terketat di dunia, mulai dilonggarkan di beberapa daerah dengan angka infeksi virus yang lebih rendah, meski akan tetap berlaku sampai setidaknya 17 Mei. Penguncian itu mulai diberlakukan pada 25 Maret dan telah dua kali diperpanjang.

 

Pada Senin, banyak mobil pemerintah memadati lalu lintas di jalan-jalan raya Delhi, sementara polisi di pos pemeriksaan memastikan tidak ada lebih dari dua penumpang di dalam mobil. Semua orang memakai memakai masker seperti yang telah diwajibkan pemerintah.

Menurut keterangan saksi mata kepada Reuters, sekira pukul 9.30 pagi waktu setempat, antrean lebih dari 500 orang telah mengular di luar sebuah toko minuman keras di Kalyan Puri, wilayah timur New Delhi, sebelum toko ditutup dan polisi membubarkan paksa orang-orang yang berkerumun.

 

Polisi juga meminta beberapa outlet untuk tutup sejalan dengan perintah dari otoritas cukai, kata Ajay Kumar, seorang pejabat pemerintah Delhi yang bertanggung jawab atas toko minuman keras.

"Kami ingin menjaga toko-toko buka," kata Kumar kepada Reuters, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pelonggaran tersebut dapat mendorong peningkatan infeksi Covid-19 lebih lanjut di India, yang telah mencatat lebih dari 42.500 kasus dan 1.300 kematian. Tetapi beberapa pemerintah negara bagian ingin kegiatan ekonomi dilanjutkan karena pendapatan berkurang dan jutaan orang berjuang tanpa pendapatan.

"Kita harus bersiap-siap untuk hidup bersama (virus) corona, kita harus terbiasa dengannya," kata menteri utama Delhi, Arvind Kejriwal, mengatakan pada briefing Minggu (3/5/2020), menguraikan langkah-langkah untuk menutup 97 hotspot infeksi sambil membuka bagian lainnya di kota berpenduduk 20 juta jiwa itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: