Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimisme ASSA di Tengah Gempuran Corona: Dapat Komitmen Pendanaan Rp1 T dari Bank Mandiri

Optimisme ASSA di Tengah Gempuran Corona: Dapat Komitmen Pendanaan Rp1 T dari Bank Mandiri Kredit Foto: PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), emiten yang bergerak di bisnis mobilitas transportasi logistik, penyewaan kendaraan & jasa pengemudi, balai lelang mobil, jasa logistik, hingga kurir berbasis teknologi (Anteraja), kembali meraih kepercayaan dari perbankan di tengah kondisi yang kurang kondusif akibat penyebaran Covid-19. Hal ini tercermin dari kucuran kredit modal kerja Bank Mandiri sebesar Rp1 triliun yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) di Jakarta pada tanggal 30 April 2020.

Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto, menyatakan bahwa komitmen kredit oleh Bank Mandiri tersebut merupakan bentuk kepercayaan kuat terhadap perkembangan bisnis ASSA di tengah-tengah kondisi penuh ketidakpastian di awal 2020 akibat pandemi Covid-19. Komitmen kredit tersebut dapat dicairkan dalam waktu 18 bulan dan ASSA berencana menggunakannya untuk pembelian unit mobil baru yang akan disewakan kembali.

Baca Juga: Di Masa Pandemi Covid-19, Pegadaian Medan Hadirkan Program Restrukturisasi Kredit

"Kucuran kredit dari Bank Mandiri tersebut akan difokuskan untuk pembelian unit armada baru kendaraan yang disewakan. ASSA rutin membeli kendaraan baru untuk menggantikan kendaraan yang waktunya diganti dan penambahan dari pertumbuhan permintaan. Kami optimistis dana sebesar itu akan terserap habis untuk memenuhi rencana tersebut, sebab, potensi perkembangan bisnis mobilitas, lelang, logistik, hingga express courier terbilang masih cukup tinggi," ujarnya.

Dirinya melanjutkan, terkait pemilihan sumber dana, ASSA menilai penggunaan fasilitas perbankan akan lebih efektif dan kompetitif daripada menerbitkan obligasi yang harus menanggung biaya spread bunga yang belum terpakai.

Sementara dari peluang bisnis, ASSA melihat peluang masih terbuka luas terutama pada sektor pemerintahan, BUMN, dan perusahaan-perusahaan swasta yang saat ini lebih memfokuskan alokasi dana untuk bisnis inti mereka dan untuk kendaraan operasi maupun transportasi, mereka memilih dalam bentuk sewa (opex) daripada investasi (capex).

Bisnis mobilitas rental ASSA selama masa PSBB sangat bermanfaat dalam mendukung operasional konsumennya yang merupakan korporasi, institusi pemerintah maupun BUMN, terutama dari sektor logistik, consumer goods, departemen pemerintah, perusahaan e-commerce, serta perbankan yang krusial untuk tetap berjalan di tengah pandemi ini.

Di samping itu, sejak tahun lalu ASSA aktif melakukan investasi untuk memperkuat ketiga pilar bisnisnya: mobilitas (termasuk car sharing ShareCar dan driver services), platform jual beli kendaraan (melalui balai lelang PT JBA dan online marketplace www.caroline.id), serta end-to-end logistic (salah satunya last-mile delivery: Anteraja).

Tahun lalu ASSA mengakuisisi JBA (balai lelang Jepang) untuk merger dengan BidWin (balai lelang ASSA) menjadi PT JBA Indonesia (PT JBA), balai lelang otomotif yang terbesar di Indonesia. Bahkan untuk bisnis lelang, PT JBA telah menerapkan sistem lelang secara online sejak tahun lalu sehingga saat diberlakukannya pembatasan untuk berkumpul (social distancing) di bulan Maret 2020, PT JBA mampu menerapkan lelang secara online sehingga kegiatan lelang tetap bisa berjalan.

Sejak diberlakukannya social distancing dan work from home, bisnis logistik ASSA khususnya express courier (Anteraja) mengalami lonjakan permintaan yang tinggi. Dengan makin terbiasanya masyarakat memanfaatkan jasa e-commerce, diharapkan layanan Antaraja yang unik-kurir yang akan datang mengambil paket yang dikirim-menjadi standar baru dalam bisnis delivery.

Dengan demikian, customer tidak perlu pergi keluar rumah atau kantor untuk mengirim dokumen dan status pengiriman bisa dilacak secara langsung. Selain itu, ASSA juga telah mengembangkan bisnis e-fulfilment yang disebut "Titipaja" di mana para penjual (seller) akan bisa menitipkan barang yang akan dijual melalui social commerce sehingga mempercepat pengiriman dengan biaya yang optimal.

"Seluruh upaya yang dilakukan ASSA merupakan kelanjutan dari strategi yang telah dirancang sebelum terjadinya kondisi pandemi ini dan terbukti mampu membantu para customer kami agar tetap bisa beroperasi maupun beraktivitas meskipun harus bekerja dari rumah. Dengan begitu, tidaklah mengherankan jika kami tetap memperoleh kepercayaan dari pihak perbankan untuk mendapatkan pendanaan guna mengembangkan bisnis ASSA ke arah yang lebih baik lagi," tutup Prodjo Sunarjanto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: