Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Softbank Setop Tender WeWork, Pemegang Saham Minoritas Murka, Bawa Kasus ke Meja Hijau

Softbank Setop Tender WeWork, Pemegang Saham Minoritas Murka, Bawa Kasus ke Meja Hijau Kredit Foto: Twitter/TheBelaaz
Warta Ekonomi, Bogor -

Mantan bos WeWork, Adam Neumann menggugat SoftBank Group dan Vision Fund karena raksasa investasi itu telah membatalkan penawaran tender senilai 3 miliar dolar AS kepada pemegang saham WeWork.

Padahal, tawaran tender itu merupakan bagian dari paket pembiayaan 9,6 miliar dolar AS dari SoftBank untuk menyelamatkan WeWork dan memberikannya kendali atas startup co-working space itu; yang telah disepakati pada Oktober 2019.

Namun, SoftBank mengatakan tak akan melanjutkan penawaran itu pada April lalu, dengan dalih ada sejumlah prasyarat yang belum dipenuhi. "Itu membuat para pemegang saham minoritas WeWork frustrasi, termasuk Adam Neumann," lapor Reuters, dilansir Selasa (5/5/2020).

Baca Juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, Apple Mantap Terbitkan Obligasi Murah dalam Jangka Waktu . . . .

Komite khusus independen yang terdiri dari mitra umum pemegang saham WeWork, Bruce Dunlevie, mantan CEO perusahaan produsen tas mahal Lew Frankfort juga telah mengajukan gugatan hukum; menyebut langkah SoftBank itu sangat keliru.

Dalam gugatannya tertulis, "pelanggatan yang dilakukan oleh (SoftBank) dan SBVF (SoftBank Vision Fund) sangat berani, sehingga telah mendorong komite khusus dewan WeWork mengambil tindakan hukum."

Lebih lanjut, Pengacara SoftBank mempertanyakan hak komite khusus untuk mewakili para pemegang saham minoritas.

"Secara real time, SoftBank dan Vision Fund menyalahgunakan kendali mereka atas WeWork demi menahan gugatan komite khusus, agar tak didengar," tambah gugatan itu.

Di sisi lain, Kepala Pejabat Hukum SoftBank, Rob Townsend menyebut klaim Neumann tak berdasar. Sebab, menurut ketentuan perjanjian, SoftBank tak berkewajiban menyelesaikan penawaran tender di mana Neumann berupaya menjual saham hampir 1 miliar dolar AS, tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: