Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tuduh Orang Cuma Pikirkan Uang, PSI: Udah Benar Opung Luhut Seret Said Didu...

Tuduh Orang Cuma Pikirkan Uang, PSI: Udah Benar Opung Luhut Seret Said Didu... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi PSI Muannas Alaidid ikut mengomentari ucapan Eks Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu yang menyebut Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hanya memikirkan uang.

Diketahui, Luhut melaporkan Said Didu ke Bareskrim Polri atas kasus pencemaran nama baik.

Terkait itu, PSI menganggap tuduhan Said Didu terhadap Luhut sangat serius. “Menurut Said Didu, dirinya tidak pernah melihat LBP berpikir mau membangun bangsa dan negara ini. Di kepalanya hanya ada uang, uang dan uang. Ini tuduhan serius bagi saya,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (6/5/2020).

Baca Juga: PSI Imbau Said Didu Minta Maaf ke Luhut Karena...

Baca Juga: Ucapan Faisal Basri Jauh Lebih Keras, Kenapa Luhut Cuma Laporkan Said Didu?

Lanjutnya, ia menyebut Said Didu sebagai pribadi yang tidak sadar diri. Ia juga menilai Luhut tidak bisa dibandingkan dengan pihaknya.

“Kok dia tidak sadar dan tidak pernah berpikir dirinya juga tidak sempurna. Cuma seorang pejabat pecatan padahal. Membandingkan dia dengan LBP seorang prajurit yang menghabiskan sisa hidupnya bersama TNI demi menjaga kedaulatan dan mempertahankan NKRI dengan sepenuh jiwa dan raganya, ibarat membandingkan bumi dan langit,” kata dia.

Ia pun mengaku sepakat dengan langkah yang ditempuh Luhut untuk mempidanakan Said Didu. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar tak menuduh sembarangan.

“Sangat layak dan pantas LBP kemudian bereaksi dan menggunakan haknya sebagai warga negara dan merasa perlu membawa fitnah ini ke ranah hukum, dengan segala beban dan marwahnya, sebagai pembelajaran kepada siapa pun,” tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: