Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bak 2 Sisi Mata Uang, BI: Rupiah Ditopang Banyak Kabar Positif dan Gerak ke Bawah Rp15.000, Tapi...

Bak 2 Sisi Mata Uang, BI: Rupiah Ditopang Banyak Kabar Positif dan Gerak ke Bawah Rp15.000, Tapi... Kredit Foto: Bank Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menilai bahwa pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh berbagai kabar positif, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu kabar yang dapat menjadi penopang rupiah untuk menguat pembukaan kembali atas kegiatan ekonomi di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa

Melalui konferensi pers virtual, Gubernur BI, yakni Perry Warjiyo menyatakan optimis bahwa rupiah akan bergerak menguat hingga akhirnya berada di bawah level Rp15.000. Optimismenya semakin bertambah ketika The Federal Reserve (The Fed) menyatakan bahwa kemungkinan besar ekonomi AS mulai membaik pada semester II tahun 2020 ini.

Baca Juga: Ngeri Bos! Utangnya Menggunung, Garuda Nekat Pinjam Duit Lagi Triliunan Rupiah ke BRI: Kami Butuh!

"Hari ini masih banyak berita-berita positif yang insyaallah akan membawa nilai tukar rupiah bergerak di bawah Rp15.000," imbuh Perry, Jakarta, Rabu (6/05/2020).

Baca Juga: Parkir di Bottom 3 Asia, Rupiah Tembus Level di Atas Rp15.100 Per Dolar AS

Bak dua sisi mata uang, kabar positif yang menyertai pergerakan rupiah juga diikuti oleh sejumlah sentimen negatif. Salah satu dari sentimen negatif itu ialah kembali menegangnya hubungan antara AS dan China setelah Presiden Donald Trump berniat untuk menaikkan tarif impor. Ada pula sentimen yang datang dari ketegangan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) yang mau tidak mau akan berpengaruh pada pergerakan nilai tukar rupiah.

"Jadi berbagai faktor itu yang disebut faktor teknikal yang dalam jangka pendek memengaruhi naik turunnya nilai tukar rupiah," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: