Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggaran Covid-19 Disalahgunakan Buat Pilkada, DPR Geram: Di Mana Otaknya?

Anggaran Covid-19 Disalahgunakan Buat Pilkada, DPR Geram: Di Mana Otaknya? Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Komisi IX DPR, Felly Estelita Runtuwene, menyayangkan masih banyaknya kepala daerah yang memanfaatkan realokasi anggaran penanganan pandemi Covid-19 di daerahnya untuk kepentingan Pilkada 2020. Dia melihat hal itu yang menjadi penyebab penanganan pandemi ini tidak optimal walaupun anggaran yang digelontorkan sangat banyak.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Gabungan (Ragab) Komisi VI DPR RI, Komisi VlI DPR RI dan Komisi IX DPR RI dengan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN RI, Menteri Perindustrian RI, Menteri BUMN RI, dan Menteri Kesehatan RI serta RDP Gabungan dengan Kepala LIPI, Kepala BPPT, Kepala LAPAN, Kepala BPOM, dan Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman secara virtual.

Baca Juga: Ketika Nama Najwa Shihab Ramaikan Rapat Paripurna DPR RI

"Saya mau sampaikan, dengan adanya Covid-19 ini, seluruh Pemda merealoaksi anggaran untuk Covid. Namun, saya bingung kok ada kekurangan-kekurangan alat di rumah sakit, rapid tes, dan sebagainya. Anggaran ratusan miliar direalokasi untuk Covid-19, tapi kok ramai-ramai saya lihat malah membeli sembako. Bahkan kepala-kepala daerah yang nggak pakai lagi kesantunan, ini dalam rangka pemilihan kepala daerah kok bisanya sembako dari realokasi itu bisa menggunakan logo partai tertentu baik provinsi maupun daerah," ujar Felly dalam Ragab Virtual, Selasa (5/5/2020).

Bahkan, politisi Partai Nasdem ini mengaku bahwa pihaknya memiliki bukti atas penyalahgunaan anggaran penanganan Covid-19 itu. Untuk itu, dia mempertanyakan otak pada kepala daerah yang melakukan hal itu.

"Kami punya bukti untuk itu, anggota DPR reses ke bawah dan sampaikan ke kami. Ratusan miliar, ada di mana otak kita? Pemerintah daerah kok bisa seperti itu? Mohon maaf saya juga dari parpol, dari Nasdem," jelasnya.

Karena itu, Felly ingin mengingatkan bahwa dalam kondisi seperti ini anggaran untuk kebutuhan penanganan pandemi seperti laboratorium, rapid tes, kebutuhan ventilator, dan sebagainya dipergunakan untuk tujuan yang semestinya, serta siapa yang semestinya memegang peranan untuk mengawasi hal tersebut.

"Jadi, siapa yang jadi kontrol di sini, apa Mendagri atau siapa. Gugus dari pusat, Ketua dari BNPB turun ke bawah, para gubernur, para bupati, TNI-Polri, sekali lagi, kami masih melihat hal-hal tidak pas," ucap Felly.

Menurut Felly, hal ini yang menyebabkan Indonesia walaupun sudah mengeluarkan uang sebanyak apa pun tidak mampu menangani pandemi ini. Ditambah, perekonomian yang makin tertekan akibat pandemi ini.

"Kita belum puas, kami belum puas. Mohon maaf kami Komisi IX sudah sampaikan dari Februari, Covid-19 belum masuk ke Indonesia, mulai dari bandara persiapan, kami sampaikan kekurangan-kekurangan, tapi itu pun tidak dilakukan, bertahap kami sampaikan dari waktu ke waktu," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: