Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick Thohir Kembali Tegaskan Komitmen Dorong Ketahanan Industri Kesehatan Indonesia

Erick Thohir Kembali Tegaskan Komitmen Dorong Ketahanan Industri Kesehatan Indonesia Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menuturkan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah langkah jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mengatasi Covid-19. Sejumlah langkah yang telah terukur itu adalah untuk mengatasi tantangan maupun hambatan, sekaligus menjadi kesempatan untuk memperkuat fondasi industri kesehatan di Indonesia.

Menurut Erick, pandemi telah menjadi proses pembelajaran seluruh pihak agar mulai berdiri dengan kaki sendiri. Ini agar industri dan alat kesehatan tak lagi bergantung pada negara lain.

Baca Juga: Erick Mau Berangus Mafia Alkes, IDI Siap di Garda Terdepan

"Agenda Kementerian BUMN akan bergeser untuk memprioritaskan pengamanan kesehatan nasional dengan mendorong penelitian dan produksi bersama di Indonesia," ujar Erick dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Untuk visi besar itu, Kementerian BUMN telah menyiapkan rencana terdekat dengan membentuk sebuah perusahaan holding farmasi, serta mengonsolidasikan 70 rumah sakit milik negara dan membentuk cluster kesehatan untuk membangun rantai pasokan yang koheren antara perusahaan negara di sektor kesehatan.

Dalam jangka menengah, Kementerian BUMN akan terus memfokuskan upaya untuk meningkatkan kapasitas Litbang bangsa untuk vaksin dan produksi obat-obatan.

"Sementara untuk jangka panjang, kami bertujuan agar perusahaan farmasi kami menjadi perusahaan global yang secara efektif mempromosikan kesejahteraan semua orang dan memberikan dampak berkelanjutan dalam perawatan kesehatan Indonesia," ujar Erick.

Dengan sejumlah langkah itu, Erick optimistis Indonesia tak hanya akan mampu mengatasi pandemi, tetapi juga bisa bangkit menjadi kekuatan baru dalam industri kesehatan di Asia maupun dunia.

Pada kesempatan itu Erick melaporkan evaluasi terkait usaha BUMN dalam mengatasi pandemi. Ini sesuai dengan amanat Presiden Jokowi bahwa BUMN harus ikut aktif dalam mengatasi persoalan kesehatan, ekonomi, dan moneter akibat dampak pandemi.

Untuk mengatasi dampak secara ekonomi, Kementerian BUMN sesuai dengan arahan presiden telah menggulirkan sejumlah program bantuan kepada seluruh masyarakat yang terdampak Covid-19. Sejumlah program di antaranya memberikan keringanan kredit kepada masyarakat, utamanya UMKM yang terdampak Covid-19.

PLN sebagai perusahaan listrik nasional juga telah mensubsidi listrik untuk 30,9 juta pelanggan. Sementara dari sisi ketahanan pangan, kementerian telah secara aktif mengadakan barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan daging untuk memastikan ketersedian bagi masyarakat.

Usaha aktif dalam penanganan pandemi juga dilakukan Kementerian BUMN dengan bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri. Lewat maskapai milik negara, Garuda Indonesia telah melakukan 13 penerbangan untuk membawa bantuan medis dari negara-negara tetangga dan empat penerbangan untuk evakuasi WNI.

Tak hanya itu, BUMN lewat BioFarma juga berencana untuk memproduksi 50.000 alat diagnostik PCR pada minggu kedua bulan Mei. Hal yang tak kalah penting adalah usaha BUMN untuk terjun langsung dalam merawat pasien Covid-19. Kementerian BUMN telah mengalokasikan 75 rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19.

Kementerian BUMN juga bekerja keras untuk menghasilkan peralatan medis yang sangat dibutuhkan untuk perawatan pasien dan perlindungan petugas kesehatan. Salah satu contohnya, BUMN PT LEN dan PT DI yang berada di bawah supervisi Kementerian Pertahanan dan KBUMN bekerja sama dengan universitas-universitas negeri untuk memproduksi ventilator.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: