Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Naik Tipis, SIG Ogah Tunda Cicilan Kredit

Penjualan Naik Tipis, SIG Ogah Tunda Cicilan Kredit Kredit Foto: SIG
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia benar-benar membawa dampak besar dan menyeluruh terhadap seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali dunia usaha yang benar-benar terimbas dari kebijakan pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat geliat perekonomian di masyarakat seketika terhenti.

Meski demikian, Semen Indonesia Group (SIG) memastikan bahwa sejauh ini kinerja keuangannya masih dapat terjaga dengan baik tanpa gangguan yang cukup signifikan.

Pada triwulan I-2020, misalnya, konsumsi semen nasional tercatat mengalami penurunan sekitar 4,9 persen menjadi 14,9 juta ton. Meski demikian, SIG mampu mencatatkan kinerja penjualan yang optimal dengan nilai penjualan domestik hingga 7,9 juta ton pada triwulan I-2020 lalu, atau tumbuh sekitar 4,7 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Investor Jepang Mau Masuk Bawa Duit Triliunan, Harga Saham Semen Indonesia dan SBI Terbang Tinggi

"Kami telah menjalankan sejumlah strategi untuk menjaga kinerja di tengah masa pandemi ini. Selain menjaga pasar semen dalam negeri, kami juga terus menggenjot penjualan melalui pasar ekspor. Pada triwulan I, total ekspor SIG dari Indonesia mencapai 1,0 juta ton atau tumbuh 23,2 persen dibanding tahun lalu," ujar Direkur Keuangan SIG, Doddy Sulasmono Diniawan dalam keterangan resminya, Jumat (8/5/2020).

Dengan kinerja perusahaan yang relatif masih terjaga dengan baik, menurut Doddy, pihaknya berkomitmen untuk tetap menjalankan seluruh pemenuhan kewajiban finansial terhadap para mitra usaha yang mencakup para pemasok, kreditur perbankan, serta investor dengan baik dan tepat waktu.

Meski dengan kondisi pandemi ini, Doddy menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak terpikir untuk melakukan restrukturisasi atas seluruh kontrak yang ada. "SIG tidak berencana untuk menunda kewajiban atau melakukan restrukturisasi pinjaman. Sampai saat ini, semua kewajiban yang jatuh tempo telah dibayarkan sesuai dengan jadwal. SIG memilliki kondisi likuiditas yang memadai serta masih memiliki standby facility yang cukup untuk dapat dipergunakan sewaktu-waktu," tegas Doddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: