Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dewan Wanti-wanti Pemprov Jabar Antisipasi Dampak Sosial Ekonomi Saat PSBB

Dewan Wanti-wanti Pemprov Jabar Antisipasi Dampak Sosial Ekonomi Saat PSBB Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemberlakuan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten/Kota Jawa Barat membuat masa krisis Covid-19 semakin panjang. Hal ini tentu akan berdampak pada situasi sosial ekonomi masyarakat, terutama bagi buruh harian dan kelompok masyarakat yang bekerja serabutan tanpa penghasilan tetap, yang banyak bercokol di hampir sudut kota. 

Dalam penerapan PSBB tahap kedua ini, Anggota DPRD Jabar Ridwan Solichin meminta Gubernur Jabar dan para Bupati untuk mengantisipasi dampak sosial ekonomi di masa krisis Covid-19 ini karena dampak tersebut akan semakin terasa bagi masyarakat yang memiliki upah harian atau bekerja serabutan.

Akibat kebijakan diam di rumah, masyarakat yang menggantungkan penghasilan dalam upah harian semakin tertekan.

Baca Juga: Diserang 3 Menteri Jokowi Sekaligus, Anies Kalem Saja

"Mereka kini semakin kesulitan mendapat penghasilan harian yang biasa didapatkan karena hampir semua sektor tidak beroperas," katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (8/5/2020).

"Yang paling menderita adalah para pekerja harian dan kelompok masyarakat yang bekerja serabutan. Kalangan ojek sepeda motor, misalnya, sejak adanya instruksi stay at home, mereka menjadi kehilangan penumpang dan pelanggan, order makanan jauh berkurang. Padahal, ojek adalah pekerjaan alternatif setelah banyaknya industri melakukan PHK yang tidak terkendali," tambahnya

Rudwan menilai kebutuhan masyarakat akan semakin meningkat selama Ramadan dan Idulfitri 1441 H. Pasalnya, setiap perusahaan akan kesulitan memberikan tunjangan hari raya (THR) karena minimnya pemasukan akibat pandemi Covid-19.

Hal ini akan menjadi sebuah situasi yang sangat perlu diperhatikan semua pihak, terutama gubernur dan bupati, juga jajaran Polri agar tidak berdampak pada ancaman Kamtibmas.

"Kebutuhan sosial ekonomi masyarakat akan meningkat dan tuntutan THR akan muncul, sementara industri sudah menerapkan stay at home, yang berdampak pada menurunnya produktivitas dan income perusahaan. Hal ini tentu akan menjadi masalah tersendiri," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: