Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alhamdulillah! Gak Ada Penambahan Kasus Positif Corona di Wilayah Ini

Alhamdulillah! Gak Ada Penambahan Kasus Positif Corona di Wilayah Ini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Banda Aceh -

Tim Gugus Tugas COVID-19 Pemerintah Aceh menyebutkan tidak ada penambahan warga yang terinfeksi virus corona di Tanah Rencong dalam dua hari terakhir.

Juru bicara COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan bahwa kasus positif COVID-19 terakhir terjadi di Aceh, yakni warga Kabupaten Simeulue berinisial AS, 20 tahun, dan SB, 42 tahun.

"Keduanya memiliki riwayat perjalanan dari daerah infeksi lokal di Jawa Timur dan Jawa Barat," katanya di Banda Aceh.

Baca Juga: Anak Buah Sri Mulyani Buka-Bukaan Soal Sumber Uang Negara Buat Tangani Covid-19! Banyak Juga Ya!

Dia menjelaskan angka kumulatif positif COVID-19 di Aceh 17 kasus. Dari kasus tersebut, lima orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan, 11 orang telah sembuh, dan satu orang meninggal dunia.

"Kasus meninggal itu bukan kasus baru melainkan kasus Maret 2020," katanya.

Kemudian, kata Saifullah, untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 1.936 orang dan tidak ada penambahan dalam dua hari terakhir.

Dari jumlah ODP itu, katanya, 89 orang masih dalam proses pemantauan, kemudian 1.847 orang lainnya telah selesai menjalani masa pemantauan oleh petugas kesehatan.

Baca Juga: Bisnis Terdampak Corona hingga Harus Rumahkan 2.500 Karyawan, Ruben Onsu: Ini yang Paling Dahsyat!

“Meski sudah tidak di pantauan lagi, para ODP diminta tetap menjaga kesehatan dan disiplin menjalankan protokol pencegahan penularan virus corona,” katanya.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah satu kasus, sehingga menjadi 92 orang. PDP itu dengan rincian tiga orang masih dalam perawatan, 88 orang telah pulang dan sehat, dan satu kasus meninggal dunia.

“Harapan kita tidak bertambah lagi kasus positif COVID-19, apabila semua disiplin menjaga pola hidup bersih dan sehat, dan segera memeriksa diri ke sarana pelayanan kesehatan terdekat, bila demam tinggi yang disertai flu atau nyeri kerongkongan," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: