Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KSSK: Covid-19 Mulai Usik Stabilitas Sistem Keuangan

KSSK: Covid-19 Mulai Usik Stabilitas Sistem Keuangan Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Komite Stabilisasi Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa KSSK telah mengadakan rapat berkala pada Kamis, 30 April 2020, lalu. Rapat membahas dengan agenda utama penilaian dari stabilitas kondisi dan stabilitas sistem keuangan triwulan I 2020 (Januari-Maret).

Sri Mulyani mengatakan bahwa pandemik virus corona (Covid-19) telah menimbulkan efek domino mulai sosial, kesehatan, hingga ekonomi. Dari sisi ekonomi, berpotensi menimbulkan ancaman bagi stabilitas sistem keuangan.

Baca Juga: Covid-19 Serang Bertubi-tubi, KSSK: Kita Perlu Kebijakan Luar Biasa

"Dan ini menjadi perhatian yang sangat tinggi dari KSSK," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/5/2020). Sri mengatakan bahwa pandemi Covid-19 ini telah menyebabkan kepanikan di pasar global.

"Indeks kepercayaan konsumen dan bisnis global juga mengalami penurunan tajam bahkan melebihi tingkat penurunan pada krisis 2008. Negara-negara berkembang mengalami arus modal keluar yang sangat besar karena seluruh investor mencari seluruh aset yang dianggap aman," tambahnya.

Pada periode Januari-Maret, lanjutnya, arus modal yang keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp145,28 triliun. Arus modal tersebut jauh lebih besar dibandingkan periode krisis keuangan tahun 2008.

Ia menambahkan, tidak ada satu pun negara yang siap dan saat ini dapat memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir. Semua negara di dalam rangka mencegah Covid-19 melakukan langkah-langkah yang sifatnya ekstrem, yaitu membatasi interaksi sosial antar manusia.

Pembatasan sosial dilakukan dalam bentuk pelarangan perjalanan, penutupan perbatasan antarnegara, hingaa penutupan sekolah, kantor, dan tempat ibadah. "Ini merupakan suatu tindakan yang sangat ekstrem sehingga ini menyebabkan seluruh aktivitas sosial dan ekonomi mengalami penurunan yang sangat drastis," tegasnya.

Aktivitas ekonomi yang terganggu ini terjadi pada dua sisi sekaligus, yaitu sisi permintaan dan sisi suplai. "Gangguan ini akan menyebabkan suatu gangguan pada ekeonomi dan kemudian bisa menyebabkan potensi gangguan sistem keuangan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: