Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fakta Sawit Tak Dapat Dibohongi, WHO Revisi Imbauan Selama Pandemi

Fakta Sawit Tak Dapat Dibohongi, WHO Revisi Imbauan Selama Pandemi Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah diprotes dari berbagai pihak, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) regional Mediterania Timur akhirnya mengoreksi flyer online yang berisi saran dan rekomendasi untuk mengonsumsi makanan di kala pandemi Covid-19 bagi orang dewasa.

Protes yang diberikan kepada WHO tersebut berasal dari berbagai organisasi sawit seperti Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), dan Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi).

Baca Juga: Oh, WHO... Ganggu Sawit Sama Saja Buat Kami Miskin!

Tidak hanya itu, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri juga telah mengirimkan surat protes terhadap materi kampanye online yang diterbitkan kantor regional WHO di Mediterania Timur dan di Eropa tersebut melalui perwakilan WHO di Jakarta.

Langkah serupa juga dilakukan Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) yang telah mengirimkan surat keberatan kepada WHO Mediterania Timur. Dalam surat tersebut, CPOPC membeberkan enam poin penting yang berisi fakta-fakta minyak kelapa sawit yang telah diverifikasi oleh para ahli gizi dunia selama bertahun-tahun.

Sebelumnya, flyer online yang berjudul "Nutrition advice for adults during Covid-19" tersebut berisi imbauan untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung saturated fats (lemak jenuh) seperti minyak sawit dan minyak kelapa. Namun kini, WHO regional Mediterania Timur tersebut telah menghapuskan informasi yang mencantumkan "do not eat saturated fats" atau tidak mengonsumsi makanan dari minyak sawit dengan kata "eat less saturated fats".

Bahkan, dalam penjelasan informasi kalimat tersebut, tidak lagi dicantumkan kata minyak sawit (palm oil). Selengkapnya, isi flyer online yang sudah direvisi menjadi eat less saturated fats (fatty meat, butter, coconut oil, cream, cheese, ghee, and lard).

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia, Derom Bangun, mengatakan, "Palm oil atau minyak sawit tidak ada tertulis lagi. Kalau coconut oil atau minyak kelapa yang semula tertulis sekarang masih tertulis."

Derom menjelaskan, dalam surat DMSI mengusulkan perubahan, meminta diubah ternyata sudah dipenuhi. DMSI menjelaskan bahwa minyak sawit punya kandungan berimbang antara "saturated" dan "monounsaturated". Lebih lanjut menurut Derom, perubahan isi flyer WHO ini diharapkan tidak mengganggu pemasaran dan promosi sawit di negara-negara lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: