Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Produk Turunan Sawit Riau Cetak Prestasi Tanpa Sensasi!

Ekspor Produk Turunan Sawit Riau Cetak Prestasi Tanpa Sensasi! Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tidak hanya menjadi provinsi dengan lahan perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, Riau juga menjadi salah satu sentra industri perkebunan kelapa sawit dengan jumlah perusahaan perkebunan sebanyak 196 perusahaan. Bagi masyarakat Riau, kelapa sawit merupakan tanaman primadona karena menjadi salah satu penggerak ekonomi rakyat.

Data Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Pekanbaru mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor yang cukup signifikan, khususnya untuk komoditas subsektor perkebunan berupa enam produk turunan kelapa sawit, seperti Refined Bleached Deodorized (RBD) Palm Olein, Palm Kernel Oil, RBD Palm Stearin, RBD Palm Oil, bungkil sawit (Palm Kernel Expeller), dan cangkang kelapa sawit sejumlah 1.283.251 ton dengan nilai ekonomis Rp6,7 triliun pada kuartal I-2020.

Jumlah tersebut menguat sebesar 150 persen dibandingkan periode yang sama 2019 lalu sebanyak 829.593 ton dengan nilai ekonomi Rp5,5 triliun.

Baca Juga: Publikasi WHO Sepedas Rawit, CPOPC Protes Bongkar Fakta Sawit

Kepala Karantina Pertanian Pekanbaru, Rina Delfi mengatakan, "Ekspor komoditas produk kelapa sawit asal Riau ini menunjukkan hasil menggembirakan dari tahun ke tahun karena mampu bersaing di pasar global, terutama pada kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah pandemi tetap jadi unggulan negara ekspor."

Menurut Rina, keberhasilan ekspor produk kelapa sawit yang mampu bersaing di pasar global merupakan suatu pencapaian penting. Hal ini dikarenakan negara tujuan ekspor tersebut membuat persyaratan yang ketat untuk harus memenuhi persyaratan Import Health Standard (IHS) sehingga produk yang diekspor tersebut telah lulus sesuai standar yang ditentukan.

Lebih lanjut Rina menerangkan, untuk memastikan produk pertanian dapat diterima di negara tujuan, secara rutin Karantina Pertanian Pekanbaru memberikan bimbingan teknis berupa pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari serta SPS Measure sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.

Saat ini peminat produk kelapa sawit juga terus bertambah. Berdasarkan data lalu lintas ekspor Karantina Pertanian Pekanbaru untuk produk sawit, pada 2019 terdapat sekitar 25 negara peminat produk turunan sawit dan sekarang produk kelapa sawit tersebut berhasil menembus 30 negara di antaranya Selandia Baru, China, Turki, Ukraina, Estonia, Brazil, Uni Emirat Arab, Meksiko, Belanda, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan lain-lain.

Dari tempat terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menjelaskan meskipun dalam kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah pandemi Covid-19, secara nasional, tren sertifikasi ekspor produk kelapa sawit juga meningkat, baik dari segi volume maupun negara tujuan ekspornya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: