Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Risiko Tinggi Pandemi Covid-19 Ganggu Stabilitas Keuangan dan Ekonomi

Risiko Tinggi Pandemi Covid-19 Ganggu Stabilitas Keuangan dan Ekonomi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang beranggotakan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai masih ada risiko yang sangat tinggi mengingat penyebaran Covid-19 masih eskalatif, baik di global maupun domestik. Hasil asesmen ini melihat sejumlah indikator di triwulan I-2020.

"Keberhasilan langkah penanganan masalah Covid-19 ini sangat memengaruhi berbagai risiko rambatan dampaknya ke perekonomian dan sektor keuangan," ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin (11/5/2020).

Menurutnya, konsistensi dan kerja sama seluruh komponen bangsa menjadi faktor penting keberhasilan penanganan krisis kesehatan ini.

Baca Juga: Bahaya! Ini Bahayanya Kalau Bank BUMN Jadi Penyangga Likuiditas

"KSSK akan terus melakukan koordinasi dan langkah-langkah yang ekstensif dan sinergis di bidang ekonomi dan sektor keuangan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak Covid-19," ungkapnya.

KSSK juga tetap mewaspadai potensi risiko yang berasal dari dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian domestik dengan meningkatkan koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan pemulihan ekonomi nasional.

Hasil asesmen KSSK menunjukkan bahwa volatilitas global sudah mulai mereda di April 2020, dibarengi dengan kebijakan penanganan yang baik, membantu perbaikan kondisi pasar finansial domestik dengan meredanya gejolak pasar finansial. Tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai tukar rupiah, serta yield obligasi selama Maret 2020 mulai mereda di April 2020.

Per 30 April 2020, rupiah menguat sebesar 10,21 persen dibandingkan 23 Maret 2020 didukung oleh global bonds issuance pemerintah sebesar US$4,3 miliar pada 7 April 2020 dan perbaikan sentimen global terhadap negara berkembang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: