Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadence: 1/3 Masyarakat Perkotaan Memiliki Pekerjaan Sampingan

Warta Ekonomi -

WE Online,Jakarta - Kadence International, perusahaan risert global mengumumkan hasil riset 2014 mengenai pekerjaan sampingan dan pengaruhnyan dalam peningkatkan kelas sosial masyarakat.

Dalam studi ini, Kadence mengambil responden sebanyak 500 orang dari masyarakat perkotaan di tujuh kota Indonesia, seperti Jabodetabek (37%), Bandung (12%), Surabaya (15%) , Semarang (7%), makasar (85), Medan (12%),dan Bali(6%).

Seperti yang di katakan  oleh Vivek Thomas, Managing Direkctor Kadence International-Indonesia, studi ini dilakukan untuk memberi pemahaman tentang pengaruh pekerjaan sampingan dan kontribusinya terhadap  perekonomian Indonesia.

Riset ini dilakuka dengan metode random sampling dan telephonic interview terhadap masyarakat perkotaan  baik pria (49%) dan wanita 51% antara usia 18-20 tahun (10%), hingga usia 46-50(`10%.). responden tertinggi ada diusia 21-25 dan 26-30 tahun yang masing-masing 19% dan 18% pada masyarakat kelas ekonomi atas /SES A sebanyak 19%, SES B 30%, SES C46%, dan SES DE sebanyak 9%.

Hasil riset mengungkapkan, sebanyak 29% dari responden  ternyata memiliki pekerjaan sampingan, dimana  SES A dan SES DE adalah golongan yang memiliki  pekerjaan sampingan paling tinggi, yakni masing-masing 34% dan 35%, sementara SES B dan C masing-masing  19% dan32%.

Vivet mengatakan, rata-rata terjadi  peningkatan pendapatan akibat adanya pekerjaan sampingan ini seperti SES A, dikatakan pendapatan telah meningkat sebesar  48% dari rata-rata  Rp 8 juta/bulan ke Rp11,8 juta  , SES B meningkat sebesar 65% dari rata-rata  Rp 4,6 juta/bulan ke Rp7,6 juta  , SES C meningkat 49% dari rata-rata  Rp 3,5 juta/bulan ke Rp5,2 juta  dan SES DE bertambah 45% dari rata-rata  Rp 2,2 juta/bulan ke Rp3,2 juta

Meski kelas SES A dan SES DE memiliki pekerjaan sampingan hampir sama banyak, namun terdapat alasan signifikan dalam melakukan pekerjaan sampingan. Bagi kelas atas meiliki alasan untuk menambah penghasilan(67%) sementara untuk kelas bawah alasan utamanya adalah untuk membantu keuangan keluarga (37%).

Jenis pekerjaan sampingan yang dipilih pun beragam, mulai dari bisnis online, dan Multi Level Marketing (MLM) hingga usaha warung/toko dan jasa makanan/ ketering.

Dari studi ini, menurut Vivet, ternyata dengan adanya pekerjaan sampingan telah terjadi pula peningkatan  kelas sosial mereka,  pada  SES A terjadi peningkatan sebanyak 2%, kelas SES B meningakat 4% dan SES C terjadi penurunan (akibat naik kelas) sebesar -15% dan SES DE juta terjadi penurunan -1%.

“Melihat pola peningkatan minat terhadap pekerjaan sampingan, kami prediksi tren pekerjaan sampingan di Indonesia akan terus meingkat. Pada tahun 2016 jumlah orang yang memiliki pekerjaan sampingan diperkirakan  akan mencapai 34% dari total masyarakat perkotaan,” ujar Vivet yang didampingi Rajiv Lamba, Deputy Managing Direkctor Kadence International-Indonesia

 

Sufri Yuliardi

Foto:SY  

.

.

  

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: