Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disapu Gelombang Kedua Corona, Rupiah Nyaris Tenggelam ke Rp15.000

Disapu Gelombang Kedua Corona, Rupiah Nyaris Tenggelam ke Rp15.000 Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelonggaran dan pembukaan lockdown di sejumlah negara dapat dianggap sebagai sinyal pemulihan ekonomi global. Namun di lain sisi, ketakutan akan terjadinya gelombang kedua virus corona juga tidak dapat dianggap remeh. Bagaimanapun, hal itu telah menjadi sentimen  negatif terhadap aset-aset berisiko berbabasis mata uang.

Ketika ketakutan merebak, nilai tukar dolar AS kembali ramai dikoleksi hingga akhirnya menguat di hadapan hampir semua mata uang, seperti dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, franc, won, dolar Singapura, baht, dolar Taiwan, dan rupiah

Baca Juga: Rupiah Tahan Dolar AS di Zona Merah, Cetak Rekor Terbaik dalam Sepekan!

lain dolar AS, lain pula rupiah yang pada perdagangan spot Selasa (12/05/2020) pagi ini bergerak dengan kecenderungan tertekan. Bak ikut tersapu oleh ketakutan gelombang kedua corona, rupiah terus bergerak mendekati level Rp15.000.

Baca Juga: Kasus Baru Virus Corona Muncul Lagi di Wuhan, Bakal Ada Gelombang Kedua?

Dilansir dari RTI, beberapa menit lalu, rupiah terdepresiasi hingga tenggelam ke level terdalamnya di angka Rp14.970 per dolar AS. Hingga pukul 09.30 WIB, rupiah masih tertekan -0,49% dan bertengger di angka Rp14.968 per dolar AS. 

Dua mata uang Eropa juga turut menekan rupiah, yakni poundsterling (-0,28%) dan euro (-0,30%). Untungnya, rupiah mampu unggul di hadapan dolar Australia (0,25%). Sementara itu, rupiah kini berstatus sebagai mata uang kedua terlemah di Asia setelah ringgit (0,29%). Rupiah tak berkutik di hadapan yen (-0,65%), yuan (-0,48%), dolar Hong Kong (-0,47%), dolar Taiwan (-0,36%), dolar Singapura (-0,33%), baht (-0,30%), dan won (-0,08%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: