Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miris Hati Lihat Corona, Pengusaha Ritel di AS Dibuat Gigit Jari, Bisnisnya Tinggal Hitungan Hari!

Miris Hati Lihat Corona, Pengusaha Ritel di AS Dibuat Gigit Jari, Bisnisnya Tinggal Hitungan Hari! Kredit Foto: Antara/Jojon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Imbas dari pandemi virus corona, salah satu pengusaha ritel di Amerika Serikat (AS) JCPenney tinggal menghitung hari menuju kebangkrutan. Saat ini hanya sedikit toko-toko yang bisa beroperasi kembali.

Selain JCPenney peritel lain seperti Neiman Marcus dan J.Crew juga telah mengajukan kebangkrutan. Tak hanya itu, diikuti pula Stage Storage yang saat ini mengoperasikan toko bealls, Goody's, Palais Royal, Peebles, Stage dan Gordmans.

Baca Juga: Bisnis Terdampak Corona hingga Harus Rumahkan 2.500 Karyawan, Ruben Onsu: Ini yang Paling Dahsyat!

Dilansir CNN Business di Jakarta, Selasa (12/5/2020) JCPenney dikabarkan tak mampu membayar utang jatuh tempo pada 15 April lalu sebesar USD 12 juta. Kemudian jatuh tempo kedua sebesar USD 17 juta. Tenggat waktu yang harus diselesaikan manajemen akan berakhir pada Kamis dan Jumat pekan ini.

Dalam keterangannya, JCPenney mengatakan telah mengambil langkah tidak membayar bunga dan bernegosiasi dengan pemberi fasilitas pinjaman.

Selain utang jatuh tempo, JCPenney juga memiliki utang jangka panjang sebesar USD 3,6 miliar untuk laporan 1 Februari 2020. Tak kuat digempur habis corona, pada hari Senin kemarin saham JCPenney merosot hingga 8% dan menjadi kurang dari 16 sen per saham.

Bila dikalkulasi, sepanjang tahun saham peritel ini jeblok hingga 86%. Angka terendah yang pernah terjadi di Bursa Efek New York selama ini.

JCPenney memang telah mengumumkan rencana penutupan toko selama bertahun-tahun. Sejak 3 tahun lalu sudah ada 1.000 toko yang ditutup. Hingga kini masih ada sekitar 850 toko dengan 90.000 pegawai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: