Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Salurkan Bantuan Sosial PKH Senilai Rp5,4 Triliun

BNI Salurkan Bantuan Sosial PKH Senilai Rp5,4 Triliun Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus menyalurkan dana program keluarga harapan (PKH) meskipun berada dalam tekanan wabah Covid-19.

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto, mengatakan bahwa sejak 2016 bersama bank-bank lain yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), perseroan terus menyalurkan dana PKH tersebut.

Baca Juga: Bank Mandiri Libatkan 16 Ribu Agen Salurkan Bansos PKH

"Semenjak wabah Covid-19 dimulai di Indonesia, sejak awal tahun ini, hingga April lalu, BNI telah menyalurkan dana bantuan sosial kepada 3,9 juta KPM senilai Rp5,4 triliun, yang terdistribusi ke 411 kabupaten atau kota di Indonesia," ujar Sis Apik di Jakarta, Senin (11/5/2020).

Sis menuturkan, pada 2016 BNI menyalurkan dana PKH kepada 1 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan nilai Rp313 miliar. Kemudian, pada 2017 BNI menyalurkan dana kepada 2,7 juta KPM senilai Rp5 triliun; pada 2018 kepada 3,7 juta KPM senilai Rp7,1 triliun; dan pada 2019 penyaluran dana PKH oleh BNI menyentuh 4,1 juta KPM atau senilai Rp12,4 triliun.

BNI, sambungnya, juga menyalurkan bantuan pemerintah lainnya, yaitu bantuan pangan nontunai (BPNT) sejak 2017. Sepanjang 2017, BNI menyalurkan BPNT kepada 717 ribu KPM atau senilai Rp948 miliar. Lalu pada 2018, penyaluran BPNT oleh BNI melonjak menjadi senilai Rp8,4 triliun kepada 6,3 juta KPM.

Lalu pada 2019 menyentuh 6,9 juta KPM atau senilai Rp9,1 triliun dan pada 2020 hingga April, BNI telah menyalurkan BPNT kepada 6,4 juta KPM atau senilai Rp4,6 triliun yang tersebar di 123 kota atau kabupaten.

"Di masa seperti sekarang ini, saat menyalurkan bantuan sosial tersebut, BNI selalu menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Untuk perluasan tahun ini, BNI mendapat tugas melakukan penyaluran di 112 kabupaten atau kota se-Indonesia. Hal itu diperkuat dengan sistem penyalurannya yang berbasis online sehingga dapat meminimalkan pertemuan atau kerumunan," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: