Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gulung Tikar Bulan Depan, Begini Sepak Terjang Bisnis Startup Afiliasi Traveloka di Tanah Air

Gulung Tikar Bulan Depan, Begini Sepak Terjang Bisnis Startup Afiliasi Traveloka di Tanah Air Kredit Foto: Airy
Warta Ekonomi, Bogor -

Setelah beroperasi bertahun-tahun di Indonesia, startup penyewaan hotel murah yang bermitra dengan Traveloka, Airy Rooms, dilaporkan akan gulung tikar pada 31 Mei 2020.

Airy sendiri merupakan agregator jaringan hotel yang bekerja sama dengan ribuan pemilik properti di Indonesia. Namun, karena corona telah memukul industri perjalanan dan pariwisata dengan telak, bisnis Airy pun terkena dampaknya. Sebagai gambaran, lebih dari 700 hotel terpaksa tutup karena corona, menurut data asosiasi industri.

Pertanyaannya, bagaimana ya kiprah perjalanan bisnis Airy di Indonesia sebelum akhirnya mengalami krisis karena hantaman pandemi?

Baca Juga: Startup Afiliasi Traveloka Enggak Kuat Hadapi Corona, Gulung Tikar 31 Mei

Mengutip berbagai sumber, Selasa (12/5/2020), berikut ini sepak terjang Airy di Indonesia:

Terafiliasi dengan Traveloka

Berdiri pada 2015, Airy Rooms pertama kali diinkubasi di Traveloka, sebelum akhirnya menjadi bisnis independen, menurut berbagai sumber di industri.

Namun, Airy mengklaim diri sebagai mitra strategis Traveloka pada 2019, berdasarkan wawancaranya dengan DealStreetAsia.

Meski Miliki Puluhan Ribu Kamar, Airy Telah PHK 70% Karyawan

Menjalankan operasional bisnis hampir 5 tahun, Airy memiliki 2 ribu properti dengan lebih dari 30 ribu kamar yang bisa disewa, dikutip dariĀ Tech in Asia.

Sayangnya, karena tidak kuat mengatasi dampak COVID-19 yang telah mengurangi tingkat hunian, Airy dilaporkan memecat sekitar 70% karyawannya pada April lalu.

Padahal, CEO Airy, Louis Alfonso Kodoatie masih optimis, perusahaan masih bisa mencetak profit demi mengurangi dampak corona pada Maret lalu.

Penyebab Krisis Airy

Tingkat hunian hotel menurun drastis di tengah pandemi, termasuk di Airy, walau tak disebutkan rincian besarannya. Sebagai gambaran, Oyo yang bergerak di industri serupa telah mencatatkan penurunan pendapatan dan tingkat hunian 50%-60% yang berujung pemotongan gaji hingga PHK.

Airy pun telah melakukan pengurangan karyawan, cuti, hingga memotong gaji. Sayangnya, perusahaan tetap tak bisa bertahan dan memutuskan untuk gulung tikar secara permanen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: