Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Per Maret 2020, Stabilitas Sektor Keuangan Masih Terjaga

Per Maret 2020, Stabilitas Sektor Keuangan Masih Terjaga Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Stabilitas sektor jasa keuangan sepanjang kuartal I 2020 masih terjaga meskipun pandemi Covid-19 telah berdampak pada pertumbuhan ekonomi, khususnya di Maret 2020.

Walau demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati terdapat tendensi pelemahan sektor riil dan potensi pelemahan sektor keuangan melalui tunggakan pembayaran pokok dan bunga meskipun beberapa indikator intermediasi sektor jasa keuangan membukukan kinerja positif dan profil risiko industri jasa keuangan tetap terkendali.

Data OJK menyebutkan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mengalami penurunan, namun masih cukup tinggi pada Maret 2020 sebesar 21,72 persen (Desember 2019: 23,31 persen) dan risiko kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross sedikit meningkat, namun masih terjaga di 2,77 persen (Desember 2019: 2,53 persen).

Baca Juga: Corona Berakhir, Ekonomi 2021 Diramal Tumbuh 5,5%

Indikator kecukupan likuiditas juga menunjukkan kondisi yang cukup baik sebagaimana terlihat dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) per 22 April 2020 terjaga di 22,36 persen (Desember 2019: 20,86 persen), masih berada di atas threshold.

Sementara itu, kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan hingga Maret 2020 masih didukung ketahanan perbankan, likuiditas, dan stabilitas pasar uang.

"Kredit perbankan yang disalurkan sebesar Rp5.712 triliun atau tumbuh sebesar 7,95 persen yoy (Desember 2019: 6,08 persen yoy) terutama berasal dari pertumbuhan kredit valas. Selain itu berdasarkan jenisnya, kredit investasi tumbuh 13,65%, kredit modal kerja 6,33%, dan kredit konsumsi 5,42%," tulis OJK dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (12/5/2020).

Kredit perbankan yang masih moncer ini juga didukung oleh pertumbuhan penghimpunan DPK sebesar Rp6.214 triliun, tumbuh 9,54 persen yoy (Desember 2019: 6,54 persen yoy).

Adapun piutang perusahaan pembiayaan sedikit termoderasi, namun tetap tumbuh sebesar 2,49 persen yoy menjadi sebesar Rp451,8 triliun (Desember 2019: 3,66 persen yoy). Sementara NPL pembiayaan terjaga di 2,75%.

Di sisi lain, dana yang berhasil dihimpun di pasar modal per April 2020 sebesar Rp28,3 trililiun, meningkat dibandingkan sebulan sebelumnya yang sebesar Rp24,9 triliun. NAB reksa dana tercatat sebesar Rp474,4 triliun, dan dalam pipeline terdapat 53 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi penawaran sebesar Rp21,2 triliun.

Di industri asuransi, rasio permodalan asuransi jiwa dan umum masih jauh diatas ketentuan 120%, meskipun sedikit mengalami penurunan. Per Maret 2020, tercatat RBC asuransi jiwa sebesar 643%, dan asuransi umum sebesar 297%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: