Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pamer Kekuatan, Pesawat Pembom B-52 Stratofortress AS Berkeliaran di Indo-Pasifik

Pamer Kekuatan, Pesawat Pembom B-52 Stratofortress AS Berkeliaran di Indo-Pasifik Kredit Foto: Defence Blog
Warta Ekonomi, Washington -

Enam pesawat pembom strategis jarak Amerika Serikat (AS) telah berkeliaran di seluruh kawasan Eropa dan Indo-Pasifik. Komando Strategis (STRATCOM) Amerika mengatakan enam pesawat yang mampu membawa bom nuklir itu menjalankan misi unjuk kekuatan terkoordinasi.

Enam pesawat B-2 Spirit dan B-52 Stratofortress dikerahkan dari beberapa pangkalan udara di AS sejak 7 Mei 2020. STRATCOM, melalui sebuah pernyataan hari Senin, mengonfirmasi misi pesawat-pesawat tersebut.

Baca Juga: Jet Tempur F-15 Pelindung Pesawat Trump Lakukan Pendaratan Darurat karena...

Rinciannya, dua pesawat pembom B-2 Spirit terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri, dua pembom B-52H Stratofortress dari Pangkalan Angkatan Udara Minot di North Dakota, dan dua pembom B-52 lainnya dari Pangkalan Angkatan Udara Barksdale di Louisiana.

"Kekuatan strategis kami selalu siap dan dapat di mana saja, kapan saja. Saat ini, bomber B-2 dan B-52 sedang menjalankan misi simultan di seluruh dunia, menguji kemampuan strategis kami," tulis STRATCOM di Twitter.

"Pekerjaan yang dinamis dari pesawat-pesawat pembom jarak jauh dan pesawat pendukung memamerkan kemampuan Amerika Serikat untuk melakukan pencegahan strategis yang disinkronkan di mana saja di dunia dengan kekuatan yang siap dan mematikan," imbuh STRATCOM dalam pernyataannya, yang dikutip SINDOnews.com dari situs resminya.

STRATCOM secara spesifik menekankan bahwa pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru, SARS-CoV-2, tidak menghalangi kemampuannya untuk menjalankan misi.

"STRATCOM memiliki tanggung jawab global yang mencakup pencegahan strategis, operasi nuklir, serangan global, pertahanan rudal, dan analisis serta penargetan," papar komando tersebut.

Misi pesawat-pesawat pembom nuklir itu berlangsung ketika pandemi Covid-19 mengganas di Amerika. Lebih dari 1 juta orang di negara itu positif terinfeksi virus dengan lebih dari 80.000 jiwa meninggal. Virus juga menyebar di kalangan militer.

Pada Senin lalu, Departemen Pertahanan Amerika melaporkan 5.316 personel militer terinfeksi virus corona baru dengan 2.218 di antaranya berhasil disembuhkan.

Sebelumnya, Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Laksamana Mike Gilday mengatakan bahwa Angkatan Laut saat ini memiliki enam kapal induk yang aktif di laut. Komentar itu disampaikan setelah wabah Covid-19 melanda kapal induk USS Theodore Roosevelt.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: