Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jumlah Penonton Televisi Naik 12% sejak Ada PSBB dan WFH

Jumlah Penonton Televisi Naik 12% sejak Ada PSBB dan WFH Kredit Foto: Unsplash/Obayda PH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil survei konsultan riset Nielsen Indonesia, menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan perilaku konsumen termasuk dalam hal konsumsi media.

Sejak implementasi Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jumlah pemirsa TV meningkat dengan rata-rata 12% lebih tinggi dari periode normal. Jumlah penonton di segmen kelas atas telah meningkat sebesar 14% dengan durasi menonton TV juga meningkat menjadi 5 jam 46 menit.

Baca Juga: Karyawan Facebook WFH Hingga Akhir Tahun...

"Di bulan Ramadan tahun ini, menonton TV menunjukkan tren yang lebih tinggi. Hal ini dipicu oleh beberapa hal, termasuk peningkatan jumlah pemirsa yang mencapai empat kali lebih banyak atau tumbuh 372% terutama dari waktu sahur hingga pagi hari yakni antara pukul 02:00 hingga 05:59 WIB," kata Direktur Eksekutif Nielsen, Hellen Katherina, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (13/5/2020).

Peningkatan juga terjadi di semua segmen umur dengan yang tertinggi berada di segmen anak dan remaja (10-14 tahun). Hellen menambahkan bahwa dari 11 kota yang disurvei Nielsen, menonton TV juga menunjukkan tren kenaikan dengan peningkatan tertinggi terjadi di Jakarta sebesar 29%, Yogyakarta 29%, Palembang sebesar 38%, dan Banjarmasin sebesar 20%.

Dalam hal kategori program, ada perubahan pola yang terjadi selama WFH dan Ramadan. Ia mengatakan, pemirsa TV menonton lebih banyak serial dan program berita sejak periode WFH.

"Sementara selama Ramadan, mereka tidak hanya menonton lebih banyak serial, tetapi juga program hiburan, keagamaan, dan pendidikan," pungkas Hellen.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: