Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menengok Sepinya Jasa Permak Pakaian Jelang Lebaran

Menengok Sepinya Jasa Permak Pakaian Jelang Lebaran Kredit Foto: Antara/Umarul Faruq
Warta Ekonomi, Jakarta -

Akibat pandemi yang belum jelas kapan akan berakhir. Puluhan kios yang menjajakan jasa permak pakaian di lantai dasar Plaza Metro Atom, Pasar Baru, Jakarta Pusat, tampak sepi menjelang Lebaran.

"Di sini ada sekitar 60 tukang permak, tapi sekarang hanya ada sekitar 5-6 orang saja," kata Imung, seorang tukang permak pakaian saat ditemui di kiosnya di Plaza Metro Atom, Jakarta Pusat, Rabu.

Mereka pulang kampung, penghasilan dari permak pakaian tak cukup untuk biaya hidup di kota yang sedang dilanda krisis. Imung berkisah tentang ingatannya tahun lalu ketika pandemi COVID-19 belum ada. Dua pekan menjelang Lebaran, tempat ini ramai dikunjungi warga yang hendak merombak pakaian.

Baca Juga: Optimisme Melempem, Masyarakat Waswas Kehilangan Penghasilan Selama Corona

Dilansir dari Antara, suara mesin jahit menderu dari siang hingga subuh untuk memenuhi pesanan konsumen. Dalam sehari bisa ada 13 potong pakaian yang harus dirombak.

Kawasan Pasar Baru terkenal sebagai salah satu sentra perbelanjaan aneka produk fesyen di DKI Jakarta, sejak tahun 1820 sampai sekarang. Terdapat banyak toko-toko pakaian di kawasan ini, seperti Matahari, Ramayana dan mall.

Menjelang Lebaran, konsumen yang berbelanja ke toko-toko pakaian di Pasar Baru seringkali mampir ke tempat permak di Plaza Metro Atom untuk merombak pakaian yang baru saja mereka beli.

Penghasilan yang awalnya bisa diraup hingga Rp300 ribu per hari dari jasa permak pakaian, sekarang menukik turun sampai 90 persen. Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menekan angka penyebaran virus corona, lantas membuat warga tak keluar rumah.

Hal itu berdampak terhadap jumlah pemesan pakaian permak.

"Tahun lalu, saya kerja dari jam 10 siang sampai malam, kadang juga bisa sampai sahur karena banyak pesanan. Kalau sekarang buka jam 10 siang, tutup jam 4 sore," ujarnya.

Deretan mesin jahit yang dibungkus kain mematung di depan kios-kios bersama manekin yang ditinggal para pemiliknya pulang kampung. Saat ini pandemi COVID-19 telah membuat lantai dasar Plaza Metro Atom terkesan seram.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: