Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angka Pengangguran Tinggi Buat Investor Ngeri Investasi di Indonesia

Angka Pengangguran Tinggi Buat Investor Ngeri Investasi di Indonesia Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,75% ke level 4.554,36 dengan saham-saham sektor industri dasar -2.95% dan indeks aneka industri -1.41%. Investor asing pun kembali tercatat net sell sebesar Rp774.36 miliar dengan saham BBRI, BBCA dan BMRI menjadi top net sell value. 

 

“Kasus coronavirus di Indonesia yang hampir menyentuh 15.000 dan angka pengangguran yang meningkat menjadi alasan investor asing berhati-hati akan dampak ekonomi setelahnya,” ujar Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, di Jakarta, Rabu (13/5/2020). 

 

Baca Juga: Rabu Sore, IHSG Amblas 0,75%

 

Untuk itu, diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung kembali tertekan dengan support 4.474 dan resistance 4.696. “Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya; GGRM, HMSP, HRUM, INDF, dan MNCN,” terangnya. 

 

Sementara itu, ondeks saham Asia ditutup bervariasi. Indeks Nikkei (-0.49%) dan TOPIX (-0.14%) turun sedangkan indeks HangSeng (+0.01%) dan CSI300 (+0.20%) naik. Treasuries dan emas bertahan pada pergerakan yang positif setelah aksi risk off mulai terlihat diwallstreet pada perdagangan sebelumnya.

 

Baca Juga: Trio Saham Paling Babak Belur: BRI, Mandiri, dan BCA Dikuras Habis Sampai Ratusan Miliar Rupiah!

 

Bursa Eropa membuka perdagangan dengan pelemahan dimana Indeks Eurostoxx (-1.89%), FTSE (-1.28%) dan DAX (-2.02%) turun mendekati dua persen mengiringi sesi fluktuatif bursa berjangka di AS. Saham-saham otomotif dan pertambangan memimpin pelemahan karena pendapatan perusahaan terus menggarisbawahi dampak buruk dari pandemi coronavirus. 

 

“Komentar yang cukup psimistis dari pejabat the fed mengenai prospek pembukaan kembali prekonomian ditengah pandemic yang masih mewabah. Selanjutnya investor akan menanti laporan pasar minyak bulanan dari OPEC dan data klaim pengangguran mingguan di AS,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: